Meski Amerika mengaku sebagai negeri adigdaya, namun buktiknya tak mampu menghindari sistem yang ia bangun sendiri. Buktinya sampai saat ini, protes Occupy Wall Street tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, bahkan sepertinya memanas dengan demonstrasi-demonstrasi bermunculan di lebih banyak kota.

Dalam dua hari terakhir, unjuk rasa juga berlangsung di Austin, Texas dan Portland, Oregon. Puluhan pemrotes di kedua kota itu dikenakan tahanan.

Seorang wartawan Amerika, Alo Roland, mengatakan, gerakan Occupy Wall Street dalam waktu dekat akan berubah menjadi gelombang tsunami yang menerjang negeri Paman Sam tersebut.

Dalam wawancaranya dengan Press TV, Selasa, 2011 November 2001, Roland menandaskan, gerakan ini akan menjadi monster di Amerika.

“Gerakan Occupy Wall Street yang terbentuk di New York telah menyebar ke seluruh penjuru Amerika. Hingga akhir tahun ini dan tahun mendatang, gerakan itu akan berubah menjadi tsunami besar di AS.”

Roland menilai sistem kapitalisme di negara-negara industri sebagai sistem setan, karena dalam sistem itu, semua lapisan masyarakat di negara-negara tersebut diperbudak oleh satu lapisan kecil dan terbatas.

Roland juga memprediksikan bahwa gerakan Occupy Wall Street akan berubah menjadi gerakan Occupy America.

Seraya menyinggung dekatnya masa pemilu presiden di Amerika, Roland mengatakan, “Masyarakat yang dikuasai oleh sistem kapitalisme maka lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan seperti Wall Street akan mengontrol para kandidat pemilu. Para kandidat itu akan diperjual belikan oleh lembaga-lembaga tersebut,” ujarnya dikutip IRIB.

Merambah ke banyak negara

Seorang pendeta senior dari Katedral St. Paul di London ikut mengundurkan diri saat gereja mulai menangani protes yang diilhami oleh gerakan Occupy Wall Street. Dean Graeme Knowles, dalam pernyataan Senin (31/10/2011) di London mengatakan kritik terhadap gereja telah membuat kedudukannya ‘tidak bisa dipertahankan’ dan dia mundur dengan kesedihan luar biasa.

Gerakan yang dimulai sejak bulan lalu di New York ini telah membuat pemrotes yang tergabung dalam gerakan itu sudah dua minggu ini berkemah di depan katedral. Gerakan ini bertujuan untuk memprotes ketamakan perusahaan, ketimpangan ekonomi, dan tingginya pengangguran. Gerakan di New York tersebut mengilhami aksi serupa di berbagai kota di Amerika, Australia dan beberapa negara.

Kapitalisme, ketidakadilan, ketimpangan dan kedholiman adalah alasan utama munculnya gerakan Occupy Wall Street.

Akibat perekonomian yang timpang mengakibatkan rakyat yang menderita, ada oknum-oknum tertentu yang mendapatkan keuntungan lebih sedangkan rakyat jelata menderita.*

Rep: Panji Islam
Red: Cholis Akbar

http://hidayatullah.com