LONDON — Pada tanggal 20 Oktober 2011 yang lalu, 12 universitas di London melakukan pertemuan untuk berdiskusi tentang Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) atas ‘Israel’ di kampus-kampus.

Organisasi-Organisasi yang mewakili ke-12 universitas tersebut adalah:
1. Kings College London Action Palestine
2. University College London Friends of Palestine
3. SOAS Palestine Society
4. LSE Palestine Society
5. Goldsmiths Palestine Campaign
6. Brunel Friends of Palestine
7. London Metropolitan University Palestine Society
8. Queen Mary Palestine Solidarity Society
9. Middlesex Free Palestine Society
10. Imperial Palestine Society

Acara terkait dukungan atas Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) tersebut diselenggarakan di Universitas London Union (ULU) pada Mei 2011. Berdasarkan hasil pemungutan suara di sana, disepakati bahwa pihak universitas mendukung dan bersedia mengkampanyekan BDS dalam rangka mendukung serikat Palestina. Dukungan ini diketuai oleh Wakil Presiden ULU Rillo Rackza.

Ada lebih dari 250 peserta, mayoritas mahasiswa hadir dalam pertemuan untuk mendengarkan presentasi Rafeef Ziadeh dari Komite Boikot Nasional Palestina, Ilan Pappe–seorang akademik ‘Israel’ di Universitas Exeter, Mike Cushman dari Komite Inggris untuk universitas-universitas Palestina, dan Karma Nabulsi–seorang akademik Palestina dari Universits Oxford.

Masing-masing pembicara diberi waktu sepuluh menit untuk presentasi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama satu jam. Setelah sesi tanya jawab, Mehdi Beyati dari Kings College London Action Palestine memaparkan bahwa pihaknya sempat terlibat dalam proyek penelitian penggalangan dana Uni Eropa dengan sebuah perusahaan ‘Israel’ bernama Ahava.

Namun, Beyati melanjutkan, belum lama ini, serikat mahasiswa Kings menuntut pihak universitas untuk keluar dari proyek tersebut.*

Sumber : Sahabatalaqsha
Rep: Administrator
Red: Cholis Akbar

hidayatullah.com