SOMALIA


Peta lokasi Somalia

Somalia (bahasa Somali: Soomaaliya; bahasa Arab: الصومال, As-Sumal), secara resmi Republik Somalia, dahulu bernama Republik Demokratik Somalia di bawah pemerintahan diktator Mohamed Siad Barre (1969-1991), adalah sebuah negara yang terletak di Tanduk Afrika. Negara ini berbatasan dengan Djibouti di barat laut, Ethiopia di sebelah barat, Kenya di barat daya,Teluk Aden dan Yaman di utara dan Samudra Hindia di sebelah timur. Dengan garis pantai terpanjang di benua itu, medannya sebagian besar terdiri dari lembah, dataran rendah dan dataran tinggi. kondisi kemarau yang panas berlaku sepanjang tahun, bersama dengan angin monsoon periodik dan curah hujan tidak teratur.

Sejak pecahnya Perang Saudara di Somalia pada tahun 1991 belum ada Pemerintah pusat yang mampu mengontrol atas sebagian besar wilayah negara itu. Pemerintah Federal Transisi yang diakui secara internasional hanya mengontrol sebagian kecil dari wilayah negara tersebut, terutama ibukota Mogadishu. Somalia telah dikenal sebagai negara gagal dan merupakan salah satu negara termiskin dan paling berbahaya di dunia.


Jalur Sutra membentang dari Eropa selatan melalui Semenanjung Arabia, Somalia, Mesir, Persia, India dan Jawa hingga mencapai Cina

Pada jaman dahulu, Somalia merupakan pusat penting bagi perdagangan dengan seluruh Dunia Kuno, dan menurut kebanyakan ahli, Somalia adalah tempat kuno Tanah Punt (Puntland) berada. Selama Abad pertengahan, beberapa kerajaan kuat Somalia mendominasi perdagangan regional, termasuk Negara Ajuuraan, Kesultanan Adal, Kesultanan Warsangali dan Dinasti Gobroon. Pada akhir abad kesembilan belas, Inggris dan Italia menguasai bagian pantai, dan mendirikan Somaliland-Inggris dan Somaliland-Italia. Di wilayah pedalaman, Negara Darwis dibawah pimpinan Muhammad Abdullah Hassan berhasil memukul mundur Kerajaan Inggris empat kali dan dipaksa untuk mundur ke wilayah pesisir, tetapi akhirnya Darwis dikalahkan pada tahun 1920 oleh kekuatan udara Inggris. Italia memperoleh kendali penuh atas wilayah bagian mereka pada tahun 1927. Pendudukan ini berlangsung sampai tahun 1941, ketika digantikan oleh pemerintahan militer Inggris. Somalia Utara akan tetap menjadi protektorat inggris, sementara Somalia selatan menjadi sebuah perwalian. Tahun 1960 terjadi persatuan dua daerah ke dalam Republik Somalia independen di bawah pemerintahan sipil. Mohamed Siad Barre merebut kekuasaan pada tahun 1969 dan mendirikan Republik Demokrasi Somalia. Somalia tidak memiliki pemerintah pusat yang efektif sejak Presiden Siad Barre digulingkan tahun 1991 dan berlanjut dengan Perang saudara hingga saat ini.

Sejak tahun 1991, tidak ada pemerintah pusat yang menguasai keseluruhan negeri, walaupun ada beberapa usaha untuk membentuk pemerintah pusat bersatu. Bagian barat laut negara relatif stabil di bawah pemerintahan Independet Somaliland, tetapi belum diakui sebagai negara merdeka. Wilayah berpemerintahan sendiri Puntland meliputi wilayah timur laut negara itu. Ia menyatakan dirinya otonom, tetapi tidak independen dari Somalia. Gerakan Islam Al-Shabaab mengontrol sebagian besar bagian selatan negara itu. Tanpa pemerintah pusat, penduduk Somalia selanjutnya dikembalikan ke bentuk pemerintahan lokal sebagai resolusi konflik, baik sipil, Islam, atau hukum adat. Pemerintah Federal Transisi yang diakui secara internasional hanya mengontrol bagian ibukota dan beberapa wilayah di tengah negara, tetapi telah dibangun kembali lembaga nasional seperti Militer Somalia, dan berusaha untuk pemilu nasional pada tahun 2011, ketika mandat pemerintah sementara akan berakhir. Selama dua dekade perang dan tidak adanya pemerintah pusat, Somalia telah berhasil mempertahankan sebuah ekonomi informal, yang didasarkan terutama pada ternak, ikan, pisang, kulit, pengiriman uang / transfer uang perusahaan, dan telekomunikasi.

PROFILE SINGKAT

Nama resmi : Republik Somalia (Somali Republic, Jamhuuriyadda Soomaaliya, Jumhūriyyat as-Sūmāl)

Bendera :

Lambang :

Motto : لا إله إلا الله محمد رسول الل (Inggris : ”There is no god but Alloh; Muhammad is the Messenger of Alloh”)

Lagu kebangsaan : Somalia Toossoo

Ibu kota (dan kota terbesar) : Mogadishu

Bahasa resmi : Somali dan Arab

Agama mayoritas : Islam (99%)

Kelompok etnik : Somalia (85%), Benadir, Bantu dan lainnya (15%)

Pemerintahan : Pemerintahan Koalisi
– Presiden : Sheikh Sharif Sheikh Ahmed (januari 2009 – sekarang)
– Perdana Menteri : Mohamed Abdullahi Mohamed
– Ketua Parlemen :Sharif Hassan Sheikh Aden

Pembentukan :
– Somaliland Britania : 1884
– Somalia Italia : 1889
– Persatuan dan kemerdekaan : 1 Juli 1960

Luas wilayah :
– Total : 637,657 km2
– Air (%) : 1,6%

Penduduk :
– Perkiraan 2010 (PBB) : 9.359.000 jiwa
– Kepadatan : 14/km2

PDB (KKB) : Perkiraan 2009
– Total : US$5,731 miliar
– Per kapita : US$600

Mata uang : Shilling Somalia (SOS) = 100 sen

Eksport terpenting : Peternakan, pisang, kulit dan ikan

Zona waktu : (UTC+3)
– Musim panas (DST) : (UTC+3)

Ranah Internet : .so

Kode telepon : 252

POLITIK


Situasi politik di Somalia (24 Maret 2011)

Somalia tidak memiliki pemerintah nasional yang efektif. Di barat laut, ada pemisahan Republik Somaliland. Di bagian lain terdapat beberapa warlord, yaitu Puntland dan Somalia Barat Daya. Pemerintahan yang diakui dunia internasional adalah “Pemerintahan Transisi Nasional”, awalnya dikepalai oleh Abdulkassim Salat Hassan, yang mengontrol hanya sebagian dari Mogadishu, ibu kota Somalia.

Pada 10 Oktober 2004 Perdana Menteri Somalia terpilih Abdullahi Yusuf, presiden Puntland, menjadi presiden berikut. Karena kekacauan di Mogadishu, pemilihan diadakan di pusat olah raga di Nairobi, Kenya. Yusuf terpilih Presiden transisional oleh parlemen transisional Somalia. Ia memenangkan 189 dari 275 suara dari parlemen. Sesi parlemen juga diadakan di negara tetangga Kenya. Pemerintahannya diakui oleh banyak negara Barat sebagai penguasa legal negara tersebut, meskipun otoritas aktualnya dipertanyakan.?

Banyak organisasi politik kecil berdasarkan klan, lainnya mencari politik yang bebas-marga (seperti Front Somali Bersatu). Banyak yang terbentuk sejak pemilihan presiden baru.

SEJARAH


Peta wilayah afrika timur laut (1829)

Tanah Somalia terkenal sebagai “Tanah Aromatik” pada zaman Mesir kuno. Namun bangsa Somalia meyakini bahwa nenek moyang mereka sekarang adalah orang-orang Arab yang bermigrasi ke wilayah Somalia pada abad ke-7 pada masa penyebaran agama Islam sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh orang-orang Arab muslim. Sebagian besar dari mereka menetap dan berasimilasi dengan penduduk nomadik setempat yang akhirnya melahirkan bangsa Somalia kini. Sejarah modern Somalia dapat ditarik dari masa kolonialisasi Inggris dan Italia pada pertengahan tahun 1880-an. Daerah Zeila, Berbera diperintah oleh Inggris sebagai Somaliland Inggris dari tahun 1880-an sampai tahun 1960, sedangkan di wilayah selatan terdapat Somaliland Italia, setelah Perang Dunia II, Somalia menjadi wilayah perwalian PBB dan akhirnya mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1960 dengan nama Republik Somalia. Republic Somalia merupakan sebuah negara demokrasi parlementer sampai tahun 1969 sebelum akhirnya angkatan bersenjata mengambil tampuk kepemimpinan dan menjadikan Somalia sebagai negara sosialis dengan nama Republik Demokratik Somalia. Undang-undang dasarnya baru disahkan pada 1979 dan pemilihan umum telah dilakukan untuk memilih Majelis Rakyat. Selain itu, Somalia juga memiliki majelis hukum yang biasa dan yang berdasarkan syariah Islam. Somalia memiliki enam wilayah administratif yang meliputi Mijirtein, Mudugh, Benadir, Hiran, Juba Atas dan Juba Bawah. Somalia sekarang dipimpin oleh presiden dan perdana menteri, yakni presiden Sharif Ahmed dan perdana menteri Mohamed Abdullahi Mohamed.


Peta sebaran etnis somalia

Pada tahun 1977 Somalia sempat terlibat konflik dengan Ethiopia karena Somalia menginginkan wilayah Ogaden yang secara tradisional merupakan wilayah Somalia karena banyak sekali suku-suku Somalia yang menetap disana. Dengan bantuan Uni Soviet, Ethiopia berhasil mempertahankan wilayah itu dan menyebabkan lebih dari 1.000.000 keluarga mengungsi ke Somalia. Hal ini menimbulkan masalah pengungsi yang sangat besar di Somalia. Somalia sendiri memiliki jumlah tentara yang sangat kecil, karena negeri ini selalu dilanda konflik dan perang saudara yang berkepanjangan dan juga masalah perompakan yang belakangan menjadi sangat marak di wilayah laut Somalia.

GEOGRAFIS


Peta kawasan barat samudera hindia

Somalia terletak dari 12` LU sampai 39` LS dan dari 41` BT sampai ke 51` BT. Pesisir sebelah utaranya menghadap ke Teluk Aden dan pesisir sebelah timurnya menghadap ke Samudra Hindia. Negara yang berbatasan dengannya adalah Kenya, Djibouti, dan Ethiopia. Wilayahnya seluas 637.657 km2, sedikit lebih luas dari wilayah Prancis. Somalia beriklim tropis kering dengan curah hujan tahunan yang kurang dari 50 cm. Wilayah Somalia sebagian besarnya adalah wilayah setengah gurun yang gersang, walaupun masih terdapat pegunungan dan wilayah dataran rendah di bagian tenggaranya. Somalia memiliki garis pantai sekitar 2.600 km, tetapi karena adanya karang pelintang di lepas pantainya, maka pasokan bahan-bahan impor agak terhambat. Somalia memiliki tiga sungai utama yaitu sungai Nagal di utara, sungai Shibeli di tengah dan sungai Giuba di selatan. Untuk dua yang disebutkan terakhir, wilayah yang dilalui oleh aliran sungainya selalu subur karena tiap tahunnya sungai ini selalu berair.

Di banyak wilayah, tanah Somalia ditumbuhi dengan semak-semak dan rumput-rumputan, terutama di bagian selatan. Tumbuhan yang tersebar di seluruh wilayahnya adalah pohon baobab dan akasia, dan masih banyak jenis-jenis pohon lainnya. Kekayaan fauna yang dimiliki oleh Somalia antara lain adalah antilop, gajah, singa, macan tutul, cheetah, kuda nil, dan penyu. Somalia juga merupakan tempat berkumpulnya spesies burung paling indah di Afrika, selain itu Somalia juga merupakan negeri yang kaya dengan spesies ikan hiu dan ikan tuna.

Negara bagian dan daerah Somalia


Peta wilayah administratif Somalia

Somalia secara resmi (de jure) dibagi menjadi 18 daerah (gobollada, tunggal: gobol), yang pada gilirannya dibagi lagi menjadi distrik. Daerah (gobollada) tersebut adalah:

1. Jubbada Hoose
2. Jubbada Dhexe
3. Gedo
4. Bay
5. Bakool
6. Shabeellaha Hoose
7. Banaadir
8. Shabeellaha Dhexe
9. Hiiraan
10. Galguduud
11. Mudug
12. Nugaal
13. Bari
14. Sool
15. Sanaag
16. Togdheer
17. Woqooyi Galbeed
18. Awdal

Secara de facto, Somalia utara sekarang dibagi antara daerah otonomi Puntland (yang menganggap dirinya sebuah Daerah Otonom) dan Republik Somaliland (Mendeklarasikan kemerdekaannya secara sepihak tetapi tidak diakui sebagai negara yang berdaulat). Di Somalia tengah, muncul Galmudug yang merupakan entitas daerah terpisah di selatan Puntland.

* Somaliland (Hargeisa)
* Puntland (Garowe)
* Somalia Galmudug (South Galkayo)
* Somalia SSC – Sool, Sanaag and Cayn (Buuhoodle)
* Somalia Azania (Dhobley)

Negara-negara bagian Somalia :


Pembagian politik di Somalia

1. Somaliland :


Bendera somaliland


Wilayah somaliland

o Awdal (Borame)
o Maroodi Jeex (Hargeysa) – Dulu daerah ini disebut Woqooyi Galbeed
o Togdheer (Burco)
o Saaxil (Berbera) – Kawasan ini merupakan bagian dari Woqooyi Galbeed
o Sanaag (Ceerigaabo)
o Sool (Las Anod) – Berbicara secara geografis sebagian besar Sool merupakan bagian dari Puntland, meskipun politisi Ahmed Abdi Xabsade yang pro-Somaliland mengontrol Las Anod dan sekitarnya.
o Gabiley (Gabiley) – Kawasan ini merupakan bagian dari Woqooyi Galbeed
o Salal (Zeila) – Kawasan ini menjadi bagian dari Awdal
o Sarar (Ainabo) – Kawasan ini menjadi bagian dari Sool
o Odweyne (Odweyne) – Kawasan ini menjadi bagian dari Togdheer
o Hawd (Balegubadle) – Kawasan ini menjadi bagian dari Woqooyi Galbeed dan merupakan wilayah ke-13 Somaliland.

2. Puntland :


Bendera Puntland


Wilayah Puntland

o Bari (Bosaso)
o Karkaar (Qardho) – Kawasan ini menjadi bagian dari Bari
o Mudug (Gaalkacyo) – Seperempat wilayah selatan Gaalkacyo dan setengah dari Mudug dikendalikan oleh negara baru Galmudug
o Nugaal (Garoowe)
o Sanaag (Ceerigaabo) – Somaliland mengontrol barat Erigavo.
o Madar (Badhan) – Kawasan ini menjadi bagian dari Sanaag
o Boharo (Dhahar) – Kawasan ini menjadi bagian dari Sanaag
o Sool (Laascaanood) – Panglima perang Ahmed Abdi Xabsade yang Pro-Somaliland mengontrol Las Anod dan sekitarnya
o Ayn (Buhodle)

3. Maakhir :


Peta lokasi Maakhir

Maakhir mengklaim pembagian administratif berikut, saat ini dianggap dibawah kontrolnya:

* Madar
o Badhan – Ibukota Maakhir
o Hadaaftimo
o mindi-badai
o Habar-shiro
o Hingalol
o Las Khorey
o Yube
o Ceelbuh
o Laako
* Sanaag
o Ceerigaabo – Ibukota regional
o Damala Xagare
o Carmale
o Geilwiete
o Darasalaam
o Shimbiraale
o Ceelaqoday

* Boharo
o Dhahar – Ibukota regional
o Ceelaayo
o Bali-Busle
o Baragaha Qol

* Kota
Kota-kota terbesar di wilayah yang diklaim oleh otoritas Maakhir adalah : Badhan, Las Khorey, Dhahar, Buraan, Hadaftimo, Yubbe, Hingalol, Damalla-Hagare, Eilbuh dan Erigavo.

4. Galmudug :


Peta wilayah galmudug

o Mudug (Gaalkacyo) – bagian utara wilayah Gaalkacyo dan Mudug dikendalikan oleh Puntland
o Hobyo (Hobyo) – bagian utara Hobyo dikendalikan oleh Negara Galmudug

5. Awdalland :


Bendera Awdalland

o Awdal (Borama) – menguasai wilayah teritorial yang dipersengketakan dengan administrasi Somaliland

6. Kawasan Administrasi Himan dan Heeb :
o Ximan (Cadaado) – Kawasan ini menjadi bagian dari Mudug dan Galguduud
o Ximan (Bahdo)
o Ximan (Godinlabe)
o Xeeb (Hobyo) – bagian selatan Hobyo dikendalikan oleh Pemerintahan Daerah Himan dan Heeb
o Xeeb (Harardhere) – Kawasan ini menjadi bagian dari Mudug

7. Pemerintah Federal Transisi:


Peta Mogadishu pada November 2010, warna biru: yang dikuasai oleh Pemerintah Federal Transisi, dan hijau yang dikendalikan oleh al-Shabaab.

o Banaadir (Mogadishu) – diperebutkan secara sengit antara pasukan pemerintah dan pemberontak Islamis


Bendera Al-Shabab

o Bakool (Xuddur) – Daerah ini telah jatuh di bawah kendali al-Shabaab
o Bay (Baidoa) – Daerah ini telah jatuh di bawah kendali al-Shabaab
o Shabeellaha ilih (MeRCA) – Daerah ini telah jatuh di bawah kendali al-Shabaab


Bendera ASWJ

o Galguduud (Dhuusamarreeb) – Daerah ini sebagian besar telah jatuh di bawah kendali Ahlu Suna Wal Jamea, kecuali untuk bagian-bagian yang kini menjadi bagian dari Mareeg, Xeeb, dan Ximan


Bendera Uni Pengadilan Islam

o Hiiraan (Beledweyne) – Sebagian besar daerah ini telah jatuh di bawah kendali Uni Pengadilan Islam, bagian itu adalah bagian dari Ahlu Suna Wal Jamea
o Mareeg (Mareeg) – Kawasan ini menjadi bagian dari Galguduud dan telah jatuh di bawah kendali Uni Pengadilan Islam
o Shabeellaha Dhexe (Jowhar) – Daerah ini telah jatuh di bawah kendali Uni Pengadilan Islam
o Gedo (Garbahaarreey) – Daerah ini telah jatuh di bawah kendali Hizbul Islam
o Jubbada Dhexe (Bu’aale) – Daerah ini telah jatuh di bawah kendali Hizbul Islam
o Jubbada ilih (Kismayo) – Daerah ini telah jatuh di bawah kendali Hizbul Islam

Dari jumlah Daerah besar tersebut, hanya Somaliland telah menyatakan kemerdekaan langsung, tiga lainnya hanya mengklaim sebagai daerah otonom dalam federasi Somalia.

KEHIDUPAN SOSIAL


Kelompok Etnis somalia (2002)

Mayoritas penduduk Somalia adalah suku Somali (mencapai 98,3%) orang-orang Somali adalah keturunan orang Kushit Timur. Suku ini terbagi ke dalam sejumlah kelompok diantaranya adalah: Dir, Isaq, Hawiye, Darod, Digil, dan Rahanwin. Kelompok-kelompok ini terbagi lagi kedalam sejumlah kelompok lain yang lebih kecil. Beberapa kelompok merupakan suku pengembara. Walaupun termasuk ke dalam suatu kelompok besar dalam sejarahnya sering kali tercatat pertentangan antar suku. Ketidakharmonisan ini antara lain disebabkan oleh perebutan kekuasaan air, dan daerah penggembalaan. Penduduknya antara lain: orang Arab (1,2%), Bantu (0,4%) dan lain-lain (0,1%). Bangsa asing yang tinggal di negeri ini adalah orang-orang Eropa terutama Italia, Pakistan dan India. Penduduk Somalia lebih banyak menghuni daerah selatan. Dua per tiga penduduk tinggal di pedesaan. Di daerah perkotaan kota yang paling padat adalah Mogadishu (700.000, 1985) kota-kota padat lainnya adalah: Hargeysa, Kismaayo, Berbera, dan Marca. Penduduk Somalia menurut catatan tahun 2005 berjumlah sekitar 8.000.000 orang. Bangsa Somalia yang tinggal di republik ini mempunyai hubungan yang erat dengan bangsa Somalia yang hidup di negara tetangganya Ethiopia, Kenya dan Djibouti. Banyak bangsa Somalia yang bermukim di ketiga negara itu berharap bahwa kelak mereka itu akan dipersatukan ke dalam Republik Somalia.


Foto seorang gadis Somalia.

Meskipun penampilan fisik bangsa Somalia beragam (ada yang pendek, tinggi, berkulit hitam, atau berkulit kuning) ciri khas bangsa somalia adalah berkulit hitam, bermata hitam yang berbentuk buah persik, serta berambut lebat dan keriting. Para pria dan anak lelaki di daerah perkotaan berpakaian gaya Barat, tetapi pemuda dan kebanyakan pria di daerah pedesaan mengenakan futa atau jubah tradisional. Kaum wanita dan para gadis mengenakan sarung yang dibuat dari kain berwarna-warni yang bermeter-meter panjangnya, dililitkan ke tubuh dan diikatkan pada bahu kanan sehingga bahu kiri tetap terbuka. Di kota besar serta daerah pedalaman, para wanita menggendong bayi mereka di punggung dengan memakai selendang. Para wanita dan gadis mengenakan kerudung, sedangkan anak laki-laki mengenakan sorban atau kopiah muslim yang terbuat dari bahan tenunan atau sulaman.

Karena demikian banyaknya penduduk yang hidup berpindah-pindah sepanjang tahun, maka hanya sedikit anak lelaki dan perempuan mereka yang tinggal di pemukiman tetap dan bersekolah secara teratur. Di Mogadishu terdapat sebuah universitas, sedangkan di berbagai kota lainnya di seluruh negeri terdapat sekolah dasar dan sekolah kejuruan serta sejumlah sekolah menengah.

Somalia tidak memiliki jalur kereta api, dan penduduknya biasa menggunakan kendaraan mobil atau kadang-kadang unta sebagai alat transportasi utama. Hal inilah yang menjadi penghambat arus ekonomi Somalia. Meskipun begitu, penyelenggaraan penerbangan udara diselenggarakan oleh Somalian Airlines.


Pesawat udara Somalia, Tupolev Tu-154 di Sharjah, Uni Emirat Arab. Somalia saat ini memiliki industri penerbangan swasta yang berkembang.

Tingkat kesehatan di Somalia termasuk kecil dan ini menyebabkan penduduknya rentan terkena penyakit sehingga WHO dan juga UNICEF sering memberikan bantuan untuk menangani wabah penyakit di Somalia.

EKONOMI


Aktifitas ekonomi somalia (1977)

Walaupun terdapat sejumlah perusahaan, perekonomian Somalia dikendalikan secara mandiri dan perusahaan-perusahaan milik negara memegang peranan utama. Nasionalisasi sejumlah perusahaan asing dilakukan pada tahun 1970. Pada tahun 1970-an Somalia mengalami kesulitan ekonomi akibat kemarau panjang dan keberadaan ribuan pengungsi dari Ethiopia. Keadaan tanah yang tandus, curah hujan yang sedikit, sumber daya alam yang terbatas dan cara-cara berproduksi yang masih tradisional menyebabkan perekonomian Somalia tidak dapat berkembang dengan baik. Walaupun sejumlah kemajuan ekonomi diperoleh sejak tahun 1950, namun hingga kini Somalia tetap tidak dapat melepaskan diri dari bantuan negara-negara lain terutama Amerika Serikat dan Italia.

Ternak hidup merupakan komoditas eksport Somalia yang terbesar tahun 1984, komoditi ini mencapai 59,6 % dari nilai ekspornya yang berjumlah So.Sh 1.273.800.000. Ekspor lainya adalah pisang 7,9% dan kulit serta bulu binatang. Barang-barang eskpor ini ditujukan ke Arab Saudi, Italia, R.R. Cina. Sedangkan impornya yang bernilai So.Sh 5,135 milyar mencakup bahan makanan, alat-alat transportasi, mesin-mesin, bahan-bahan mentah perpabrikan, minyak bumi, minuman keras, tembakau, barang-barang kimia, pakaian dan sepatu. Barang-barang impor ini didatangkan dari Italia, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris, Kenya, Thailand, Jepang, Singapura dan R.R. Cina.


Blok minyak bumi di Puntland

Jenis bahan tambang yang terdapat di somalia antara lain: minyak bumi, bijih besi, gips, mangan, dan uranium. Bahan mineral lainya adalah garam, batuan gamping dan pasir. Daerah Alti Giuba dan Bur Hacaba menghasilkan biji besi sedangkan di dearah Mudugh ditambang Uranium.

Negeri ini hanya terbatas pada pengolahan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan. Selain itu terdapat industri tekstil, pengilangan minyak, sabun, pakaian dan percetakan. Daerah industri terpusat di Kismaayo dan Ras Korsh.

Sektor pertanian khususnya peternakan merupakan tulang punggung ekonomi somalia. Sektor ini menyerap 80% tenaga kerja. Ladang penggembalaan mencapai 65,2% dari seluruh luas Somalia. Daerah penggembalaan tersebar di lembah-lembah sungai Giuba dan sungai Shebela. Pada tahun 1985 jumlah ternak hidup di negeri ini adalah 18,5 juta ekor biri-biri, 11,1 juta ekor kambing, 6 juta ekor unta dan 4,4 juta ekor sapi. Tanah pertanian di Somalia hanya berjumlah 1.,7% dari luas wilayahnya. Kegiatan pertanian dilakukan di daearah yang mendapat curah hujan yang cukup tinggi misalnya di Benadir. Hasil pertanian antara lain padi, sorgum, jagung, pisang, tebu, kapas, kacang-kacangan, sayur mayur dan buah-buahan. Hasil pertanian terutama digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri kecuali pisang yang hasilnya cukup banyak hingga dapat di ekspor. Kegiatan ekonomi lain yang terdapat di Somalia adalah kehutanan dan perikanan. Daerah hutan Somalia mencapai 14,3% dari wilayahnya dan pada tahun 1985 dihasilkan 4,435 m3 kayu bulat. Pada tahun yang sama sektor pertanian juga menghasilkan 16.100 metrik ton tangkapan. Hasil dari kedua sektor ini diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

KEBUDAYAAN


Perayaan Idul Fitri di Mogadishu (2006)

Mayoritas penduduk Somalia menganut agama Islam yang merupakan agama resmi negara. Pada tahun 1980, hanya 0,1% penduduk yang menganut agama Kristen dan 0,1% yang memeluk agama yang lain.

Bahasa Somali dan Bahasa Arab merupakan Bahasa resmi negara. Bahasa Somali termasuk dalam rumpun bahasa Kushit. Di antara penduduk juga digunakan bahasa Italia dan Inggris. Kaena bagian utara republik ini dahulunya diperintah oleh Inggris, sedangkan sebelah selatan oleh Italia, maka bahasa Inggris, Italia dan Arab merupakan ragam bahasa tulisan nasional. Bahasa Somalia digunakan di seluruh negeri, tetapi sampai kini belum ada ragam tulisnya yang resmi. Akan tetapi pada tahun 1974 suatu ragam bahasa tulisan Somalia yang seragam telah diterapkan oleh pemerintah dan usaha untuk mengajarkannya kepada penduduk telah dimulai.

Penduduk Somalia memiliki tradisi mendongeng yang besar. Berbagai legenda dan lagu telah diturunkan dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sebagian besar sejarah bangsa ini terekam dalam sajak-sajak yang tidak pernah ditulis. Karena agama Islam mengharamkan reproduksi figur manusia dalam bentuk karya seni, berlainan dengan berbagai bangsa Afrika lainya, bangsa Somalia tidak membuat topeng. Desain yang mereka pergunakan untuk menghias adalah tanah liat, keranjang anyaman, piring kayu, sisir, sendok, dan benda-benda lainnya berupa figur dan garis geometris. Akhir-akhir ini perangko Somalia banyak mendapat pujian di kalangan internasional karena keindahannya yang luar biasa.

GARIS WAKTU : Sejarah Somalia


Kawasan teluk aden (1860)

Kronologi peristiwa penting:

600-an – suku Arab mendirikan kesultanan Adel di pantai Teluk Aden.

1500-an – Kesultanan Adel hancur menjadi negara-negara kecil.


Ibukota Somalia, Mogadishu, pada waktu damai
Muncul sebagai pemukiman Arab pada abad ke-10
Dibeli oleh Italia pada 1905
Ibukota Somalia merdeka (1960-sekarang)
Estimasi penduduk: 1 juta jiwa

1875 – Mesir menduduki kota-kota di pantai Somalia dan bagian-bagian pedalaman.

1860 – Perancis memperoleh pijakan di pantai Somalia, kemudian menjadi Djibouti.

1887 – Inggris menyatakan protektorat atas Somaliland.

1888 – Perjanjian Inggris-Perancis menetapkan batas wilayah definitif Somalia diantara kedua negara.

1889 – Italia menetapkan sebuah protektorat di Somalia tengah, kemudian konsolidasi dengan wilayah di selatan hasil penyerahan dari sultan Zanzibar.

1925 – Wilayah timur sungai Jubba terlepas dari Kenya menjadi bagian paling barat dari protektorat Italia.

1936 – Somaliland Italia dikombinasikan dengan bagian berbahasa Somalia dari Ethiopia untuk membentuk sebuah provinsi di Afrika Timur Italia.

1940 – Italia menduduki Inggris Somaliland.

1941 – Inggris menduduki Somalia Italia.

Kemerdekaan

1950 – Somaliland Italia menjadi wilayah Perwalian PBB di bawah kontrol Italia.

1956 – Somaliland Italia diganti menjadi Somalia dan diberikan otonomi internal.

1960 – bagian Inggris dan Italia Somalia menjadi independen, bergabung dan membentuk Republik Serikat Somalia; Aden Abdullah Osman Daar terpilih sebagai presiden pertama.

1963 – Sengketa perbatasan dengan Kenya; hubungan diplomatik dengan Inggris rusak sampai 1968.

1964 – Sengketa perbatasan dengan Ethiopia meletus ke dalam permusuhan.

1967 – Abdi Rashid Ali Shermarke mengalahkan Aden Abdullah Osman Daar dalam pemilihan presiden.

Kekeringan dan perang


Muhammad Siad Barre pendukung ‘Sosialisme Ilmiah’
Lahir : tahun 1919
Pemimpin kudeta militer pada tahun 1969, digulingkan tahun 1991
Meninggal di Nigeria, 1995

1969 – Muhammad Siad Barre naik ke tampuk kekuasaan dalam kudeta setelah Shermarke dibunuh.

1970 – Barre menyatakan Somalia sebagai negara sosialis dan menasionalisasi sebagian besar perekonomian.

1974 – Somalia bergabung dengan Liga Arab.

1974-75 – kekeringan yang parah menyebabkan kelaparan meluas.

1977 – Somalia menyerang wilayah Ogaden-Ethiopia yang dihuni etnis Somalia.

1978 – Pasukan Somalia ditekan keluar dari Ogaden dengan bantuan penasihat pasukan Soviet dan Kuba. Barre mengusir para penasihat Soviet dan memperoleh dukungan dari Amerika Serikat.

1981 – Oposisi terhadap rezim Barre’s mulai muncul setelah ia tidak termasuk anggota klan Mijertyn dan Isaq dari posisi pemerintah, yang penuh dengan orang-orang dari klannya sendiri, Marehan .

1988 – Perjanjian Perdamaian dengan Ethiopia.

1991 – Mohamed Siad Barre digulingkan. Kekuatan perjuangan antara klan panglima perang Mohamed Farah Aideed dan Ali Mahdi Mohamed membunuh atau ribuan warga sipil luka.


Reruntuhan parlemen somalia yang hancur akibat perang saudara.

Somaliland melepaskan diri

1991 – Bekas protektorat Inggris Somaliland menyatakan kemerdekaan sepihak.


Pasukan PBB dikirim untuk memadamkan kekerasan yang berkecamuk di somalia (1994)
Pada tahun 1992: Pasukan Marinir Amerika mendarat di Somalia
Pada tahun1993: Pasukan AS tewas dalam pertempuran bersenjata di Somalia

1992 – Marinir AS mendarat di dekat Mogadishu menjelang pasukan penjaga perdamaian PBB yang dikirim untuk memulihkan ketertiban dan menjaga persediaan bantuan.

1993 – US Army Rangers tewas ketika milisi Somalia menembak jatuh dua helikopter AS di Mogadishu dan pertempuran terjadi kemudian. Ratusan warga Somalia tewas dalam pertempuran digambarkan dalam film “Black Hawk Down”. Misi AS resmi berakhir pada bulan Maret 1994.

1995 – pasukan penjaga perdamaian PBB pergi, setelah gagal mencapai misi mereka.

1996 – Warlord Muhammad Aideed meninggal karena luka-lukanya dan digantikan oleh putranya, Hussein.

Otonomi Puntland

1998 – Wilayah Puntland menyatakan diri sebagai Daerah Otonom.

Agustus 2000 – Para pemimpin Klan dan Tokoh senior bertemu di Djibouti dalam rangka pemilihan Abdulkassim Salat Hassan sebagai presiden Somalia.

Oktober 2000 – Hassan dan Perdana Menterinya yang baru diangkat, Ali Khalif Gelayadh, tiba di Mogadishu dan disaambut sebagai pahlawan. Gelayadh mengumumkan pemerintahannya, yang pertama di negara itu sejak tahun 1991.

April 2001 – panglima perang Somalia, yang didukung oleh Ethiopia, mengumumkan niat mereka untuk membentuk pemerintah nasional dalam waktu enam bulan, sebagai oposisi langsung dengan administrasi transisi di negara itu.

2001 Agustus – Permohonan PBB untuk bantuan makanan untuk setengah juta orang di selatan somalia yang dilanda kekeringan.


Ribuan warga sipil somalia mengungsi ke kenya untuk menyelematkan diri (2002)

2004 Agustus – Dalam upaya ke-14 kalinya sejak tahun 1991 untuk memulihkan pemerintah pusat, parlemen transisi baru diresmikan pada upacara di Kenya. Pada bulan Oktober Badan ini memilih Abdullahi Yusuf sebagai presiden.

Desember 2004 – gelombang tsunami yang diakibatkan oleh gempa bawah laut lepas pantai Indonesia menghantam pantai Somalia dan pulau Hafun. Ratusan kematian dilaporkan, puluhan ribu orang mengungsi.

2005 Feb.-Jun. – Pemerintah Somalia mulai pulang dari pengasingan di Kenya, tetapi ada divisi pahit atas mana di Somalia parlemen baru harus duduk.


Kesepakatan damai: Fraksi-fraksi sepakat untuk membentuk parlemen baru (2004)

November 2005 – Perdana Menteri Ali Mohammed Ghedi berhasil lolos dari percobaan pembunuhan di Mogadishu. Orang bersenjata menyerang konvoi itu, menewaskan enam orang.

Pemuka Islam


Sheikh Aweys: milisi Islam-nya mengendalikan Mogadishu.

Pebruari 2006 – parlemen Transisi bertemu di Somalia – di pusat kota Baidoa – untuk pertama kalinya sejak dibentuk di Kenya pada tahun 2004.

Maret dan Mei 2006 – Puluhan orang tewas dan ratusan orang cedera dalam pertempuran sengit antara milisi yang bersaing di Mogadishu. Ini adalah kekerasan terburuk dalam hampir satu dekade.

2006 Juni-Juli – Milisi setia ke Uni Mahkamah Islam menguasai Mogadishu dan bagian lain di selatan setelah mengalahkan klan panglima perang.


Pasukan Ethiopia membantu pasukan pemerintah untuk melawan milisi Islam.

Pasukan Ethiopia dilaporkan masuk ke Somalia.

Juli-Agustus 2006 – pelabuhan laut dan udara kota Mogadishu kembali dibuka untuk pertama kalinya sejak tahun 1995.

September 2006 – Pemerintah Transisi dan Uni Pengadilan Islam memulai pembicaraan perdamaian di ibukota Sudan, Khartoum.

Bom bunuh diri pertama dikenal Somalia dengan target Presiden Yusuf di luar parlemen Baidoa.

Oktober 2006 – Sekitar 35.000 warga Somalia melarikan diri dari kekeringan, aturan Islam yang ketat dan kemungkinan perang telah mengakibatkan pengungsi melarikan diri ke Kenya sejak awal tahun 2006, menurut laporan PBB.

Perang kata-kata antara Ethiopia dan Islamis Somalia. Perdana Menteri Ethiopia, Meles Zenawy mengatakan adalah “teknis” berperang dengan Islam karena mereka telah menyatakan jihad di negaranya.

Kelompok Islamis mundur

Desember 2006 – Resolusi Dewan Keamanan PBB mendukung pasukan penjaga perdamaian Afrika, menetapkan bahwa negara-negara tetangga tidak harus mengerahkan pasukan. Pemimpin Islam bereaksi dengan mengatakan mereka akan menangani pasukan asing sebagai penjajah.

Ethiopia dan pemerintah transisi melibatkan Kelompok Islam dalam pertempuran dan segera menempatkan mereka untuk penerbangan.

Desember 2006 27 – Uni Afrika, Liga Arab mendesak Ethiopia untuk menarik pasukannya. Dewan Keamanan PBB gagal menyepakati pernyataan yang menyerukan pada pasukan asing untuk mundur.

Desember 2006 28 – Ethiopia bersama pemerintah Somalia memaksa menduduki Mogadishu.

2007 Januari – Kelompok Islam meninggalkan kubu terakhir mereka, kota pelabuhan Kismayo.

Presiden Abdullahi Yusuf memasuki Mogadishu untuk pertama kalinya sejak memegang jabatan pada 2004.

AS melakukan serangan udara di Somalia selatan yang dikatakan ditargetkan tokoh al-Qaeda, dan yang dilaporkan membunuh warga sipil yang tidak diketahui jumlahnya. Ini adalah pertama yang diketahui langsung intervensi militer AS di Somalia sejak tahun 1993. Serangan yang didukung oleh Presiden Yusuf. Mereka dikutuk karena membunuh warga sipil tak berdosa.

Pemerintah sementara memberlakukan negara dalam keadaan darurat selama tiga bulan.

2007 Februari – Dewan Keamanan PBB mengesahkan sebuah misi penjaga perdamaian Uni Afrika untuk Somalia selama 6 (enam) bulan.

April 2007 – Pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika mendarat di Mogadishu ditengah pertempuran antara pemberontak dengan pasukan pemerintah yang didukung oleh pasukan Ethiopia. Palang Merah mengatakan itu adalah pertempuran terburuk dalam 15 tahun.

Perkembangan Krisis Kemanusiaan

April 2007 – PBB mengatakan lebih dari 320.000 warga Somalia melarikan diri dari pertempuran di Mogadishu sejak Februari.

Ratusan orang dilaporkan tewas setelah beberapa hari pertempuran sengit di ibukota.

Mei 2007 – Program Pangan Dunia mengatakan kebangkitan pembajakan mengancam pasokan pangan.

Juni 2007 – Sebuah kapal perang AS diduga target Al-Qaeda di Puntland.

Perdana Menteri Ghedi lolos dari serangan bom bunuh diri di pekarangannya.

Perdana Menteri Ethiopia, Meles Zenawi mengunjungi Mogadishu, berjanji untuk menarik pasukannya setelah perdamaian berlangsung.

2007 Juli – Konferensi rekonsiliasi Nasional dibuka di Mogadishu dan berada di bawah serangan mortir. Pemimpin Islam tidak dilibatkan dalam pembicaraan.

Eksodus Pengungsi bertambah di tengah meningkatnya kekerasan.

Agustus 2007 – Human Rights Watch menuduh pasukan Ethiopia, Somalia dan pemberontak sebagai penjahat perang, dan ketidakpedulian Dewan Keamanan PBB selama konflik baru-baru ini.

Aliansi oposisi Baru

2007 September – kelompok oposisi membentuk aliansi baru untuk kampanye militer dan diplomatik untuk solusi konflik Somalia. Mereka bertemu di Asmara, Eritrea.

Oktober 2007 – Pasukan Ethiopia memanaskan para demonstran di Mogadishu yang memprotes kehadiran apa yang mereka sebut ‘penyerbu asing’.

Pertempuran terberat di Mogadishu dilaporkan sejak April. Ethiopia pindah bala bantuan ke kota.

Perdana Menteri Ghedi mengundurkan diri.

Badan-badan bantuan memperingatkan bencana yang sedang berkembang di Somalia.

2007 November – Pemerintah menutup Radio Shabelle, Radio Simba dan Radio Banadir.

Utusan khusus PBB Ahmedou Ould-Abdallah menjelaskan krisis kemanusiaan Somalia yang terburuk di Afrika, menyarankan menggunakan hukum internasional untuk mengekang kekerasan.

Nur Hassan Hussein, juga dikenal sebagai Nur Adde, dilantik sebagai perdana menteri baru.

Jumlah pengungsi Somalia mencapai satu juta orang, dengan hampir 200.000 meninggalkan ibukota dalam dua minggu terakhir, menurut laporan PBB.

Desember 2007 – pasukan Ethiopia meninggalkan pusat kota Guriel.

2008 Januari – Burundi menjadi Negara kedua yang memberikan kontribusi pasukan untuk pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika, mengirim 440 tentara ke Mogadishu.

Serangan Amerika Serikat

2008 Maret – AS meluncurkan serangan rudal di kota selatan Dhoble dengan target diduga anggota al-Qaeda yang pada tahun 2002 mengebom hotel milik Israel di Kenya.

Pemberontakan Islamis yang terpimpin terus menyebar.

2008 April – Uni Eropa mengajak pihak internasional dalam upaya untuk mengatasi pembajakan di lepas pantai Somalia setelah serangkaian pembajakan dan serangan pada kapal.

April 2008 – serangan udara AS membunuh Aden Hashi Ayro, pemimpin pemberontak kelompok Al-Shabab .

2008 Mei – Perdana Menteri Ethiopia, Meles Zenawi mengatakan ia akan mempertahankan pasukan di Somalia sampai “jihadis” dikalahkan.

Dewan Keamanan PBB secara suara bulat menyetujui kemungkinan negara-negara untuk mengirim kapal perang ke wilayah perairan Somalia untuk mengatasi bajak laut.

Juni 2008 – Pemerintah tandatangani pakta gencatan senjata selama tiga bulan dengan oposisi Aliansi untuk Pembebasan Somalia.

Kesepakatan, yang menyediakan bagi pasukan Ethiopia meninggalkan Somalia dalam 120 hari, ditolak oleh pemimpin Islam Hassan Dahir Aweys, yang mengatakan Uni Pengadilan Islam tidak akan berhenti berjuang sampai semua pasukan asing meninggalkan negara.

Juli 2008 – Kepala Program Pembangunan PBB di Somalia, Osman Ali Ahmed, dibunuh oleh orang bersenjata di Mogadishu.

Keprihatinan terhadap Pembajakan

2008 September – pembajakan perompak Somalia ‘dari sebuah kapal Ukraina yang membawa 33 tank meminta perhatian internasional yang luas. Amerika Serikat dan negara-negara lain mengerahkan kapal angkatan laut ke perairan Somalia.

2008 Oktober – NATO setuju untuk mengirim sebuah kekuatan angkatan laut untuk patroli ke perairan lepas pantai Somalia pada akhir tahun 2008, dalam upaya untuk mengendalikan pembajakan.

Gelombang pemboman terkoordinasi di Wilayah berpemerintahan sendiri dan daerah yang relatif damai, Somaliland dan Puntland, di utara Somalia, membunuh sedikitnya 27 orang.


Pasukan komando Perancis menyerang Perompak somalia

November 2008 – perompak Somalia membajak sebuah super-tanker Minyak Saudi dengan syarat dan permintaan uang tebusan sebanyak 25 Milyard dolar.

Desember 2008 – Ethiopia mengumumkan rencana untuk menarik semua pasukan pada akhir tahun 2008.

Presiden Abdullahi Yusuf mencoba untuk memecat Perdana Menteri Nur Hassan Hussein atas usahanya untuk menarik Islamis moderat ke dalam pemerintahan. Parlemen menyatakan pemecatan inkonstitusional dan melewati mosi percaya di Mr Nur. Mr Yusuf mengundurkan diri.

Pemuka Al-Shabab

2009 Januari – Ethiopia menyelesaikan penarikan pasukannya. Pejuang dari milisi radikal Islam al-Shabab menguasai kota Baidoa, mantan kubu utama dari pemerintahan transisi.

Pertemuan di negara tetangga Djibouti, 149 anggota baru parlemen Somalia bersumpah dari Aliansi oposisi utama untuk Pembebasan Somalia. Ia memilih seorang Islamis moderat, Sheikh Sharif Sheikh Ahmed sebagai presiden, dan memperpanjang mandat pemerintah transisi untuk dua tahun lagi.

Februari 2009 – Presiden Ahmed memilih Abdirashid Omar Ali Sharmarke sebagai perdana menteri. Mr Sharmarke, mantan diplomat, secara luas dilihat sebagai jembatan antara Islamis Somalia dalam pemerintahan dan masyarakat internasional.

2009 Mei – Pemberontak Islamis memulai serangan di Mogadishu.

Juni 2009 – Menteri keamanan Somalia dan lebih dari 20 orang lainnya tewas dalam pemboman bunuh diri di sebuah hotel di Beledweyne, utara ibukota Mogadishu.

Presiden Ahmed menyatakan keadaan darurat sebagai mengintensifkan kekerasan. pejabat Somalia berkunjung ke negara-negara tetangga untuk mengirim pasukan ke Somalia, saat pasukan pemerintah terus bertempur dengan pemberontak Islam.

2009 September – Al-Shabab menyatakan setia kepada pemimpin Al-Qaeda, Osama Bin Laden.

Persaingan Islamis

Oktober 2009 – Al-Shabab memenangkan kontrol atas kota pelabuhan selatan Kismayo setelah mengalahkan milisi saingan Islam Hizbul-Islam , yang menarik diri ke desa-desa ke barat. Sedikitnya 20 tewas dan 70 terluka dalam pertempuran yang mengancam untuk menyebar ke seluruh selatan yang dikuasai Islam.

November 2009 – Perompak menyita kapal tanker yang membawa minyak dari Arab Saudi ke AS, salah satu kapal terbesar ditangkap di lepas Somalia. The Maran Centaurus milik Yunani sekitar 1.300 km (800 mil) dari Somalia saat dibajak.

Dirilis penculik wartawan Amanda Lindhout dan Nigel Brennan setelah 15 bulan di penahanan.

Desember 2009 – Al-Shabab menyangkal berada di balik serangan bunuh diri yang menewaskan 22 orang di Mogadishu, termasuk tiga menteri.

2010 Januari – Al-Shabab menyatakan siap untuk mengirim pejuang untuk mendukung pemberontak Islam di Yaman.

2010 Februari – Al-Shabab secara resmi menyatakan aliansi dengan al-Qaeda, mulai berkonsentrasi tentara di Mogadishu selatan untuk sebuah serangan besar untuk menduduki ibukota.

2010 Maret – Sampai dengan setengah dari bantuan pangan yang dialihkan ke kontraktor, militan dan staf lokal PBB, kata Pemantau PBB Kelompok Somalia. Temuan ditolak oleh Presiden Sharif dan Program Pangan Dunia PBB .

2010 Mei – Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan kepada dunia untuk mendukung pemerintah Somalia saat ini sebagai kesempatan terbaik untuk menstabilkan negara kacau.

2010 Juli – Al-Shabab mengatakan berada di belakang ledakan kembar yang melanda ibukota Uganda Kampala, menewaskan 74 orang saat menonton final sepak bola Piala Dunia di TV.

2010 September – Perdana Menteri Sharmarke berhenti. Ia digantikan oleh Mohamed Abdullahi Mohamed.

2011 Januari – Serangan perompak terhadap kapal di seluruh dunia mencapai tujuh tahun, tertinggi pada tahun 2010, dengan perkiraan bajak laut Somalia untuk 49 dari 52 kapal disita.

Eksekusi pemerintah Pertama sejak 1991.

2011 Februari – Pemungutan suara Parlemen untuk memperpanjang mandat selama tiga tahun.

Kenya menutup perbatasan yang dekat ke Somalia setelah terjadi pertempuran antara pemberontak Al-Shabab dan pasukan yang didukung pemerintah.

Daftar Pustaka

* Freeman, dkk. 1958. World Geography. USA: McGraw-hill Book Company.
* Fuson, Robert. 1977. Introduction to World Geography Regions and Cultures. USA: Kendall Hunt Publishing Company.
* Israel, saul, dkk. 1980. World Geography Today. USA: Holt, Rinehart and Winston Publisher.

sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Somalia
http://en.wikipedia.org/wiki/Somalia
http://en.wikipedia.org/wiki/States_and_regions_of_Somalia
http://www.lib.utexas.edu/maps/somalia.html
http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/country_profiles/1072592.stm
http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/country_profiles/1072611.stm