Posts tagged ‘PLO’

Majelis Umum PBB Kemungkinan Besar akan Naikkan Status Keanggotaan Palestina di PBB dari “Entitas Pengamat” Menjadi “Negara Pengamat”


Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengajukan proposal keanggotan Palestina di PBB kepada Sekjen PBB, Ban Ki Moon

Pemerintah Palestina telah membagikan rancangan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah direvisi kepada negara-negara anggota, guna meminta agar status keanggotaannya dinaikkan menjadi “non-member observer state” (negara pengamat) dalam pemungutan suara Majelis Umum yang dijadwalkan digelar pada Kamis besok (29/11/2012).

Seorang diplomat Barat mengatakan, perubahan kecil dilakukan atas rancangan teks resolusi PBB yang dibagikan hari Senin kemarin oleh Palestina, yang sepertinya akan mendapatkan banyak dukungan dari anggota Majelis Umum (129 Negara dari 193 Negara anggota PBB diharapkan mendukung Palestina).

Sebelumnya pada hari Senin, Hamas mengeluarkan pernyataan tidak terduga berupa dukungan terhadap upaya Presiden Mahmud Abbas dalam memperjuangkan pengakuan negara Palestina di PBB, yang dulu selalu ditentangnya.

Status Palestina di PBB saat ini adalah sebagai non-member observer entity (entitas pengamat), yang berarti Palestina hanya diakui sebagai suatu kumpulan orang yang menempati suatu wilayah, tetapi bukan negara.

Kenaikan status keanggotaan Palestina di PBB nantinya memberi peluang negara itu untuk menjadi anggota Mahkamah Kejahatan Internasional, dengan hak bisa menyeret penjajahnya saat ini, Israel, ke meja hijau untuk mempertanggungjawabkan semua kejahatan yang telah dilakukannya kepada rakyat dan bangsa Palestina.

Zionis Israel dan teman sejatinya, Amerika Serikat, tentu saja menentang dan terus berusaha menjegal upaya Palestina agar diakui sebagai negara oleh PBB.


Bendera Nasional Palestina

UNESCO Telah Resmi Akui Palestina Sebagai Negara Anggota

Sebelumnya, Pada tanggal 31 Oktober 2011 yang lalu, Badan pendidikan dan kebudayaan PBB atau UN Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) telah menerima keanggotaan penuh bagi ‘Negara Palestina’ di lembaga tersebut.

Seperti dimuat Reuters, Keputusan tersebut telah menaikkan posisi tawar Palestina untuk mendapat pengakuan sebagai sebuah ‘Negara’ dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

UNESCO adalah lembaga PBB pertama yang ditargetkan Palestina untuk mendapatkan status keanggotaan penuh, sejak Presiden Mahmoud Abbas mendaftarkan keanggotaan di PBB pada 23 September 2011.

Seperti diketahui, Amerika Serikat, Kanada, dan Jerman menentang keanggotaan Palestina dalam PBB. Sementara, Brasil, Rusia, China, India, Afrika Selatan, dan Prancis mendukung. Inggris sementara masih abstain.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan UNESCO tidak berhak menerima Palestina sebagai anggota, karena belum diakui status negaranya oleh PBB.

“Saya bingung, bagaimana bisa badan di PBB membuat keputusan status negara saat isu ini tengah digodok di PBB. Saya kira prosedur ini sangat aneh. Status negara haruslah ditentukan di PBB dan bukan oleh badan yang berada di bawah PBB,” tegas Hillary Clinton pada awal Oktober 2011.

Status Palestina di UNESCO sejak tahun 1974 adalah pengamat. Selain keuntungan diplomatis, menjadi anggota penuh di UNESCO, pemerintah Palestina dapat mendaftarkan monumen atau daerah bersejarah di negara mereka untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia.

Hasil Akhir Pemungutan Suara di UNESCO

Hasil akhir pemungutan Suara pada waktu itu, dari suara 173 negara yang ikut pemungutan suara, 107 mendukung dan 14 menentang sementara 52 abstain.

Prancis termasuk yang mendukung disamping hampir semua negara Arab, Afrika, Amerika Latin, dan negara Asia termasuk Cina dan India.

Israel, Amerika, Kanada, Australia, dan Jerman menolak sementara Jepang dan Inggris abstain.

Sebelum pemungutan suara, Amerika pernah mengatakan akan menghentikan pemberian dana kepada UNESCO bila permohonan Palestina diterima.

Bantuan Amerika itu sebesar US$70 juta dolar setahun atau lebih dari 20% anggaran tahunan UNESCO.

Amerika Serikat sebagai sekutu Israel bahkan telah menggunakan Hak Veto-nya di Dewan Keamanan PBB untuk menggagalkan rencana Palestina tersebut, Namun Amerika tidak memiliki hak veto untuk UNESCO dan Majelis Umum PBB.

Ganggu perundingan

Para pemimpin Palestina menganggap keanggotaan untuk badan kebudayaan PBB ini sebagai langkah untuk mendapatkan pengakuan internasional dan menekan Israel.

“Kami rasa langkah ini akan kontraproduktif… Satu-satunya jalan bagi Palestina adalah melalui perundingan,” kata Wakil Menteri Pendidikan Amerika Martha Kanter kepada para delegasi menjelang pemungutan suara.

Israel mengatakan pemberian status anggota penuh di UNESCO akan membahayakan prospek perundingan damai Timur Tengah.

“Ini manuver sepihak Palestina yang tidak akan mengubah situasi di lapangan namun akan mengganggu kemungkinan perjanjian damai,” kata Departemen Luar Negeri Israel dalam satu pernyataan.

“Keputusan ini tidak akan mengubah Otorita Palestina menjadi negara namun akan akan membebani langkah memulihkan perundingan,” tambah pernyataan itu.

Upaya-upaya Palestina di PBB

o Palestina saat ini memegang posisi ‘entitas pengamat’ tetap di PBB

o Mereka diwakili oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)

o Para pejabat Palestina menginginkan status ditingkatkan menjadi keanggotaan penuh di PBB

o Palestina mengupayakan pengakuan perbatasan tahun 1967 di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur dan Gaza

o Peningkatan status ‘negara pengamat’ di PBB merupakan alternatif lain

o Pengakuan akhir sebagai ‘negara merdeka dan berdaulat penuh’ atas seluruh wilayah Palestina yang kini masih diduduki Zionis Israel


Peta wilayah ‘Negara Palestina’ (berdasarkan perbatasan tahun 1967 [kuning])

Palestina di Atas Angin, 2/3 Anggota Majelis Umum PBB Beri Dukungan

Berdasarkan perkembangan terbaru, beberapa negara kunci memberi suara untuk Palestina. Sehingga, dua per tiga anggota Majelis Umum PBB dipastikan akan memberikan suara setuju untuk status baru Palestina di PBB.

Berikut sejumlah negara kunci yang akan memberikan dukungan peningkatan status Palestina di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Negara-negara pendukung :

Rusia : Mungkin setuju, sebagaimana mendukung keanggotaan Palestina di Badan Kebudayaan PBB, UNESCO. Menlu Rusia mengatakan, “Percaya bahwa warga Palestina memiliki hak untuk langkah tersebut. Kami berharap pemimpin Palestina telah memperhitungkan kemungkinan konsekuensi dari tindakan tersebut,”

Prancis : Setuju. Menlu Perancis Laurent Fabius membuat pengumuman, “Dalam kasus apapun, itu hanya melalui perundingan (tanpa syarat dan segera dilakukan Palestina dan Israel), kita akan mampu merealisasikan sebuah negara Palestina,” ujarnya, Selasa.

China : Setuju. Menlu Cina menegaskan kembali dukungan untuk aspirasi rakyat Palestina di PBB selama pertemuan dengan utusan Palestina, Jumat lalu.

India : setuju

Spanyol, Norwegia, Denmark dan Swiss : semua mengumumkan pada Rabu, akan memilih ya untuk Palestina dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB 29 November esok. Pemerintah Swiss bahkan menyebut status tersebut sebuah perubahan baik konstruktif maupun pragmatik.

Austria : Mungkin setuju. Kantor berita Austria mengabarkan Kemenlu menyatakan Austria akan memilih untuk mendukung.

Negara kunci yang menolak :

Amerika Serikat : menolak

Jerman : Mungkin tidak atau abstain. “Perdamaian abadi di wilayah tersebut hanya dapat dicapai jika Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan untuk mencapai kesepakatan akhir atas solusi dua negara,” ujar pernyataan kementerian luar negeri.

Negara yang belum jelas menentukan pilihan atau abstain :

Inggris : Tidak jelas. Inggris pun abstain saat keanggotaan Palestina di UNESCO. Namun Inggris sebelumnya telah didesak untuk mendukung Palestina mengingat negara tersebut memiliki tanggung jawab atas sejarah suram Palestina. Inggris bahkan sempat memberikan persyaratan akan memberi dukungan status asalkan Palestina tak bergabung pada Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) dan berkomitmen melanjutkan perundingan dengan Israel.

Australia : Perdana Menteri Australia Julia Gillard menyatakan Australia akan abstain. Namun ia mengatakan pada parlemen, “kebijakan bipartisan di partai-partai besar parlemen ini mendukung Israel, mendukung perdamaian di Timur Tengah, mendukung dua negara di Timur Tengah,” ujar Gillard.

Artinya, Palestina dipastikan akan memenangkan suara dan akan meraih status baru dari “non-member observer entity” (entitas pengamat) menjadi “non-member observer state” (negara pengamat) dalam keanggotaan PBB. Warga Palestina memprediksi suara PBB pada 29 November mendatang akan mendukung negara mereka. Tanggal tersebut disiapkan menjadi tanggal yang begitu bersejarah bagi pengakuan kemerdekaan Palestina di PBB.

Mengingat status baru tersebut akan berdampak pada diakuinya entinitas negara Palestina. Tanggal 29 November pun merupakan Hari Internasional Solidaritas Rakyat Palestina yang dicanangkan PBB. Tanggal 29 November pula, PBB memberikan pembagian Palestina dan membentuk Israel.

Sebagaimana dikabarkan, Palestina tengah meminta peningkatan status dari “non-member observer entity” (entitas pengamat) menjadi “non-member observer state” (negara pengamat) di dalam keanggotaan PBB. Majelis Umum PBB akan membahas hal tersebut pada Kamis (29/10) besok.

Palestina butuh suara dua per tiga anggota Majelis Umum untuk meraih peningkatan status tersebut. Berbeda dengan Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB tak memiliki veto. Resolusi hampir dipastikan dengan persetujuan.

Majelis Umum PBB dengan anggota 193 negara didominasi oleh negara yang bersimpati terhadap perjuangan Palestina. Sementara resolusi hanya membutuhkan suara mayoritas dari mereka. Hingga saat ini, 132 anggota telah mengakui ‘Negara Palestina’.

Dengan pengakuan PBB, Palestina akan mendapat klaim atas wilayah Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerussalem Timur. Ketiga wilayah tersebut diambil alih Israel dalam Perang Timur Tengah tahun 1967. Namun Israel telah menarik diri dari Gaza pada tahun 2005.


Peta wilayah Arab yang diduduki Israel pasca Perang Enam Hari 1967

Perkembangan Terbaru : Zionis Israel Menyerah atas Status Palestina

Zionis Israel akhirnya merasa lelah untuk terus menentang usulan peningkatan status Palestina di dalam keanggotaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Sikap Israel tersebut menyusul banyaknya dukungan internasional yang terus mengalir atas usulan Palestina yang akan dibahas adalam sidang Majelis Umum PBB, Jumat (30/11) besok.

Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert tanpa diduga menyatakan sikap pro pada usulan Palestina untuk meningkatkan status keanggotaan di PBB. Ia mengatakan, permintaan Palestina tersebut sangat senada dengan solusi dua negara yang selama ini diwacanakan kedua negara.

“Oleh karena itu, saya tidak melihat ada alasan untuk menentangnya,” ujarnya seperti dikutip The Daily Beast.

Padahal sebelumnya, pihak Israel menentang keras usulan tersebut bahkan mengancam akan melanggar kesepakatan Oslo yang terjalin antara Israel dan Palestina. Negara zionis khawatir dengan peningkatan status di PBB, Palestina akan bergabung di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC).

Dengan bergabung di ICC, Palestina dikhawatirkan akan menuntut Israel atas kejahatan perang. Olmert bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menjalin perundingan perdamaian dua negara pada tahun 2007 dan awal tahun 2009.

Namun keduanya tak pernah menghasilkan kesepakatan apapun. Jalan negosiasi justru terputus setelah Palestina menentang Israel yang terus membangun pemukiman di kawasan Palestina.

Bersama AS, Israel sebelumnya sangat giat mengkampanyekan pencegahan pemungutan suara untuk status Palestina di Majelis Umum PBB. Israel fokus pada kekuatan Uni Eropa terhadap suara untuk kenaikan status Palestina.

Namun upaya Israel gagal, beberapa negara Uni Eropa seperti Perancis dan Jerman telah mengumumkan dukungan. Bahkan Inggris pun diindikasi akan memberikan suara yang sama.

Adapun sikap AS masih menunjukan pertentangan di detik terakhir sebelum pemungutan suara Majelis Umum PBB Jumat besok. Wakil Menteri Luar Negeri AS William Burns menyatakan seruan pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas agar menghentikan upaya peningkatan status.

“Kami menjanjikan bahwa Presiden Barack Obama akan kembali terlibat sebagai mediator tahun 2013 jika Abbas meninggalkan upaya kenegaraan,” ujarnya.

Namun Abbas segera menolak permintaan AS tersebut.

Baca artikel terkait: Analisa Sejarah : Tahun 2012 “Zionis Israel” Akan Hancur?

sumber:
http://www.hidayatullah.com
http://dunia.news.viva.co.id
http://www.bbc.co.uk
http://www.republika.co.id
http://www.ismi.emory.edu
http://www.un.org

WANTED : BENJAMIN NETANYAHU (Hidup atau Mati).!!

DICARI HIDUP ATAU MATI, PENJAHAT PERANG DAN ‘PEMBUNUH NO 1′ TERHADAP MUSLIM PALESTINA’

BAGI YANG MENDAPATKANNYA HIDUP ATAU MATI, AKAN MEMPEROLEH HADIAH UANG TUNAI Rp. 1,- (Harga kepala Benjamin Netanyahu tidak bernilai, bahkan lebih rendah dari harga seekor lalat!)

Siapakah Benjamin Netanyahu?

Benjamin “Bibi” Netanyahu (Hebrew: בִּנְיָמִין “בִּיבִּי” נְתַנְיָהוּ), bahasa Arab: بنيامين نتنياهو, Binyyameen Natayahu; lahir di Tel Aviv, Israel, 21 Oktober 1949; umur 63 tahun) adalah Perdana Menteri Israel. Ia menjabat juga sebagai Ketua Partai Likud, sebagai anggota Knesset, sebagai Menteri Kesehatan Israel, sebagai Menteri Urusan Pensiunan Israel, dan sebagai Menteri Strategi Ekonomi Israel.

Netanyahu adalah menteri pertama dan satu-satunya Perdana Menteri Israel yang lahir di Israel setelah fondasi Negara Israel. Netanyahu bergabung dengan Angkatan Pertahanan Israel pada tahun 1967 di mana ia menjabat sebagai komandan di unit komando elit yaitu Sayeret Matkal, mengambil bagian dalam berbagai misi termasuk misi penyelamatan sandera dari Sabena Penerbangan 571 dibajak pada tahun 1972 (kebetulan di bawah pimpinan Ehud Barak). Dia berjuang di Perang Yom Kippur pada tahun 1973 dan mencapai pangkat kapten sebelum habis. Netanyahu menjabat sebagai Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-bangsa 1984-1988, anggota Partai Likud, dan Perdana Menteri dari bulan Juni 1996 sampai Juli 1999. Netanyahu Menteri Luar Negeri (2002-2003) dan Menteri Keuangan (2003-Agustus 2005) di pemerintah Ariel Sharon, tapi ia berangkat dari perbedaan pendapat mengenai rencana perpisahan jalur Gaza. Dia merebut kembali kepemimpinan Likud pada tanggal 20 Desember 2005. Pada pemilu 2006, Likud tidak buruk, memenangkan dua belas kursi. Pada bulan Desember 2006, Netanyahu menjadi pejabat Pemimpin Oposisi di Knesset dan Ketua Partai Likud. Pada bulan Agustus 2007, ia mempertahankan kepemimpinan Likud dengan mengalahkan Moshe Feiglin dalam pemilihan partai.Setelah pemilihan parlemen 10 Februari 2009, dimana Likud ditempatkan pihak kedua dan sayap kanan memenangkan mayoritas, Netanyahu membentuk pemerintahan koalisi. Dia adalah saudara Komandan Pasukan Khusus Israel Yonatan Netanyahu, yang meninggal selama misi penyelamatan sandera, dan Ido Netanyahu, seorang penulis Israel dan dramawan.

Pada tahun 2010, majalah Inggris New Statesman terdaftar Benjamin Netanyahu di 11 dalam daftar “50 Dunia Angka Paling Berpengaruh 2010”.

LATAR BELAKANG KELUARGA DAN PRIBADI

Benjamin ialah putra Zila dan Ben-Zion Netanyahu (nama aslinya Milikowsky). Sanak keluarga Netanyahu berasal dari Lituania (salah satu negara di eropa timur, bekas pecahan Uni Sovyet). Ben-Zion ialah profesor Sejarah Yahudi dan mantan editor Hebrew Encyclopedia (Ensiklopedi Ibrani), dan bekas pembantu senior dari Zeev Jabotinsky. Kakaknya Yonatan ialah militer yang terbunuh pada Operasi Entebbe pada 1976. Adiknya Iddo ialah radiolog dan penulis. Ketiga bersaudara ini pernah berdinas di satuan pengintai Sayeret Matkal.

Ketika ia berusia 14 tahun, keluarganya pindah ke Amerika Serikat dan menetap di Cheltenham Township, Pennsylvania, sebuah daerah pinggiran kota Philadelphia. Ia lulus dari SMA Cheltenham. Ia memiliki gelar B.Sc dalam Arsitektur dari Institut Teknologi Massachusetts, dan MBA dari MIT Sloan School of Management. Ia juga pernah belajar ilmu politik di Harvard dan MIT. Setelah sekolah pasca-sarjana, Netanyahu kembali ke Israel. Netanyahu mempunyai seorang anak perempuan, Noa, dari pernikahannya yang pertama dengan Micki Weizman. Pernikahan Netanyahu uang kedua adalah dengan Fleur Cates, yang berpindah menjadi pemeluk Yudaisme karena hanya ayahnya yang Yahudi. Kini ia beristrikan Sarah, istrinya yang ketiga, dan dari dia ia memperoleh dua orang anak yaitu Yair and Avner.

Setelah terjun sebentar di dunia bisnis, Netanyahu diangkat menjadi Wakil Kepala Misi dari Kedutaan Besar Israel di Washington, D.C. pada 1982. Kemudian ia diangkat menjadi duta besar Israel untuk Amerika Serikat, dari 1984 hingga 1988. Ia terpilih menjadi anggota Knesset pada 1988 dan duduk di pemerintahan yang dipimpin oleh Yitzhak Shamir dari 1988 hingga 1992. Shamir pensiun dari politik tak lama setelah kekalahan Likud dalam pemilu 1992. Pada 1993, untuk pertama kalinya partai ini mengadakan pemilihan pendahuluan untuk memilih pemimpinnya, dan Netanyahu menang setelah mengalahkan Binyamin Ze’ev Begin, anak almarhum PM Menachem Begin, dan politikus veteran David Levy. (Ariel Sharon mula-mula juga ikut memperebutkan kepemimpinan Likud, namun segera mengundurkan diri ketika jelas bahwa ia akan mendapatkan dukungan yang sangat kecil.)

PERDANA MENTERI (1996-1999)

Netanyahu dipilih pada 1996 setelah gelombang aksi jihad pejuang Palestina menyerang warga sipil Israel. Shimon Peres-yang didukung di TPS-tak bisa menghentikannya dan kepercayaan publik padanya merosot dengan cepat Pada 3 dan 4 Maret 1996, pejuang Palestina mengadakan 2 serangan aksi jihad yang mematikan dan membunuh 32 warga Israel. Kedua serangan itu ialah katalisator utama dalam kejatuhan Peres, yang akhirnya melenyapkan hak pilih karena ketidakmampuannya menghentikan aksi jihad melawan orang-orang Israel. Tak seperti Peres, Netanyahu tak percaya pada ‘jasa baik’ Yasser Arafat dan memelihara kemajuan proses perdamaian terhadap Otoritas Palestina memenuhi kewajibannya-terutama melawan pejuang Palestina. Slogan kampanyenya ialah “Netanyahu-menjaga Perdamaian”.

Sering pemerintahan yang baru mengabaikan yang telah menjadi keputusan pemerintahan sebelumnya. Begitu juga Netanyahu yang berasal dari garis keras Israel ini. Perdamaian yang telah dirintis pendahulunya Yitzhak Rabin dan Shimon Peres diabaikan begitu saja. Sebagai contoh, menurut hasil kesepakatan Perjanjian Oslo, pasukan Israel mesti ditarik dari sejumlah daerah pendudukannya. Namun, sampai beberapa tahun, hal itu tak direalisasikan akibat pergantian pemerintahan.

Sebagai PM ia berunding dengan Yasser Arafat pada forum Persetujuan Wye, namun banyak pernyataan ia mencoba mematikan banyak kemajuan. Pendekatan Netanyahu untuk perundingan perdamaian terkenal dengan:
“Jika mereka akan memberi – mereka akan menerima. Jika mereka takkan memberi – mereka takkan menerima”.

“יתנו – יקבלו. לא יתנו – לא יקבלו”

Tiada kemajuan dalam pembicaraan perdamaian dengan orang-orang Palestina dan Netanyahu gagal mewujudkan langkah yang disetujui atas Persetujuan Oslo. Pada 1996, Netanyahu dan walikota Yerusalem Ehud Olmert memutukan membuka keluaran Tembok Barat. Ini meletuskan 3 hari pergolakan dari orang-orang Palestina, mengakibatkan lebih dari selusin warga Israel dan ribuan warga Palestina terbunuh.

Walaupun ia berprogram melawan ‘terorisme’, Netanyahu dibenci kebanyakan elit dan media massa yang dikenal dengan sayap kiri Israel. Setelah serentetan skandal yang panjang (termasuk gosip tentang istrinya) dan pengusutan membuka perlawanan padanya dalam tuduhan korupsi, Netanyahu kehilangan dukungan dari publik Israel.
Setelah dikalahkan Ehud Barak pada Pemilu Israel 1999, secara temporer Netanyahu beristirahat dari politik.

BIOGRAFI

Awal hidup, dinas militer, pendidikan dan karir publik

Netanyahu lahir tahun 1949 di Tel Aviv dari pasangan Zila dan profesor Benzion Netanyahu, anak tengah dari tiga bersaudara. Semula, dia dibesarkan dan dididik di Yerusalem. Antara 1956 dan 1958, dan lagi pada 1963-1967, keluarganya tinggal di Amerika Serikat di Cheltenham, Pennsylvania, pinggiran Philadelphia, di mana ia menghadiri dan lulus dari Cheltenham High School dan aktif dalam klub debat. Sampai hari ini, ia berbicara bahasa Inggris dengan logat Amerika. Lebih tepatnya, ia masih mempertahankan sebagian besar aksen Philadelphia-nya.

Pada tahun 1967, setelah lulus dari sekolah tinggi, Netanyahu kembali ke Israel untuk terdaftar di IDF. Ia menjabat sebagai seorang prajurit tempur dan seorang komandan dalam unit pasukan elit khusus IDF, yaitu Sayeret Matkal. Ia terlibat dalam misi penyelamatan Sabena Penerbangan 571 dibajak Mei 1972 di mana dia terluka oleh api ramah. Pada tahun 1972 Netanyahu meninggalkan tentara dengan pangkat kapten.

Setelah layanan pasukannya Netanyahu kembali ke Amerika Serikat, mempelajari dan memperoleh gelar BS gelar di bidang arsitektur dari Institut Teknologi Massachusetts pada tahun 1975, sebuah MS gelar dari MIT Sloan School of Management pada tahun 1977, dan belajar ilmu politik di Universitas Harvard. Pada saat itu ia mengubah namanya menjadi Benjamin Ben Nitai (Nitai, referensi baik Nitai Gunung dan dengan bijak Yahudi eponymous Nittai dari Arbela, adalah nama pena yang sering digunakan oleh ayahnya untuk artikel) Bertahun-tahun kemudian,. di wawancara dengan media, Netanyahu menjelaskan bahwa ia memutuskan untuk melakukannya untuk membuatnya lebih mudah bagi Amerika untuk mengucapkan namanya. Fakta ini telah digunakan oleh lawan politiknya untuk menuduh dia secara tidak langsung dari kurangnya identitas nasional Israel dan kesetiaan.

Setelah layanan pasukannya, Netanyahu kembali ke Amerika Serikat, mempelajari dan memperoleh gelar BS gelar di bidang arsitektur dari Institut Teknologi Massachusetts pada tahun 1975, sebuah MS Gelar dari MIT Sloan School of Management pada tahun 1977, dan belajar ilmu politik di Universitas Harvard. Pada saat itu, ia mengubah namanya menjadi Benjamin Ben Nitai (Nitai, referensi untuk kedua Gunung Nitai dan Yahudi bijak eponymous Nittai dari Arbela, adalah nama pena yang sering digunakan oleh ayahnya untuk artikel). Beberapa tahun kemudian, dalam sebuah wawancara dengan media, Netanyahu menjelaskan bahwa ia memutuskan untuk melakukannya untuk membuatnya lebih mudah bagi Amerika untuk mengenal namanya. Fakta ini telah digunakan oleh lawan politiknya untuk menuduh dia secara tidak langsung dari kurangnya identitas nasional Israel dan loyalitas.

Awal karir politik : 1988-1996

Sebelum pemilu legislatif Israel 1988, Netanyahu kembali ke Israel dan bergabung dengan partai Likud. Dalam pemilihan internal, Likud pimpinan Netanyahu Likud menjadapat daftar tempat kelima. Kemudian, ia terpilih sebagai anggota Knesset dari Knesset ke-12, dan yang ditunjuk sebagai wakil menteri luar negeri adalah Moshe Arens dan kemudian David Levy. Netanyahu dan Levy tidak bekerja sama karena terjadi persaingan di antara keduanya. Selama Konferensi Madrid 1991, antara Netanyahu dan anggota delegasi Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Yitzhak Shamir. Setelah Konferensi Madrid, Netanyahu diangkat sebagai Deputi Perdana Menteri pada Kantor Menteri Israel.
Setelah kekalahan dalam [Pemilihan Umum Legislatif Israel, 1992|pemilu legislatif 1992 Israel]], partai Likud mengadakan pemilihan utama pada tahun 1993 untuk memilih pemimpin, dan Netanyahu menang, mengalahkan Benny Mulailah, putra dari almarhum Perdana Menteri Menachem Begin, dan veteran politikus David Levy (Sharon awalnya yang semula mencari pimpinan partai Likud, tapi dengan cepat menarik ketika terbukti bahwa ia menarik dukungan minimal). Shamir pensiun dari politik tak lama setelah kekalahan Likud dalam pemilihan 1992.

Setelah pembunuhan Yitzhak Rabin, sementara penggantinya Shimon Peres memutuskan untuk menelepon pemilu awal untuk memberikan pemerintah mandat untuk memajukan proses perdamaian.Netanyahu, calon Likud untuk Perdana Menteri pada pemilu legislatif Israel 1986 yang berlangsung pada tanggal 26 Mei 1996 dan adalah pemilihan Israel pertama di mana Israel memilih Perdana Menteri secara langsung. Netanyahu menyewa Partai Republik Amerika untuk operasi politik Arthur Finkelstein untuk melakukan kampanye. Meskipun gaya Amerika, gigitan suara dan serangan tajam menimbulkan kritik keras dari dalam Israel yang terbukti efektif. (Metode ini kemudian disalin oleh Ehud Barak selama kampanye Pemilu 1999, dimana dia mengalahkan Netanyahu). Netanyahu memenangkan pemilu 1996, menjadi orang termuda dalam sejarah posisi dan Perdana Menteri Israel pertama yang dilahirkan di Negara Israel. (Yitzhak Rabin lahir di Yerusalem, di bawah Mandat Britania atas Palestina, sebelum berdirinya 1948 negara Israel).

Kemenangan Netanyahu atas terpilihnya pra-favorit Shimon Peres mengejutkan banyak kalangan. Katalis yang utama dalam kejatuhan yang kedua adalah gelombang pemboman bunuh diri lama sebelum pemilu, pada tanggal 3 dan 4 Maret 1996, Palestina dihantam dua bom bunuh diri, sehingga menewaskan 32 orang Israel. Peres tampaknya tidak mampu menghentikan serangan. Tidak seperti Peres, Netanyahu tidak percaya Yasser Arafat yang dikondisikan setiap kemajuan pada proses perdamaian pada Otoritas Nasional Palestina memenuhi kewajibannya – terutama memerangi terorisme, dan berlari dengan slogan kampanye “Netanyahu – membuat aman perdamaian “. Namun, meskipun Netanyahu memenangkan pemilihan Perdana Menteri, Buruh memenangkan pemilu Knesset, mengalahkan Likud-Gesher – aliansi Tzomet, yang berarti Netanyahu harus bergantung pada koalisi dengan Ultra-ortodoks pihak, Shas dan UTJ (yang kebijakan kesejahteraan sosial terbang dalam menghadapi pandangan kapitalistik-nya) untuk memerintah.

Periode Pertama sebagai Perdana Menteri: 1996–1999


Netanyahu dengan Yasser Arafat dan Nabil Shaath di Forum Ekonomi Dunia di Davos, 1997


Netanyahu duduk dengan Madeleine Albright dan Yassir Arafat di Sungai Wye Memorandum

Sebuah serentetan pemboman bunuh diri diperkuat posisi Likud untuk keamanan. Hamas mengaku bertanggung jawab atas sebagian besar pemboman.

Sebagai Perdana Menteri, Netanyahu menimbulkan banyak pertanyaan tentang tempat sentral Proses Perdamaian Oslo. Salah satu poin utamanya adalah ketidaksepakatan dengan premis Oslo bahwa perundingan harus dilanjutkan secara bertahap, yang berarti bahwa konsesi harus dilakukan untuk Palestina sebelum setiap resolusi dicapai pada isu-isu utama, seperti status [[[Yerusalem]], dan mengubah dari Piagam Nasional Palestina. Pendukung Oslo telah mengklaim bahwa pendekatan multi-tahap akan membangun goodwill antara Palestina dan akan mendorong mereka untuk mencari rekonsiliasi ketika isu-isu utama yang diangkat dalam tahap-tahap berikutnya. Netanyahu mengatakan bahwa konsesi hanya memberikan dorongan kepada elemen ekstremis, tanpa menerima apapun gerakan nyata. Ia menyerukan gerakan nyata goodwill Palestina sebagai imbalan untuk konsesi Israel. Meskipun perbedaan lainnya dengan Oslo Accords, Perdana Menteri Netanyahu terus melaksanakannya, tetapi Perdana Ministership melihat ditandai lambat-down dalam Proses Perdamaian.

Pada tahun 1996, Netanyahu dan walikota Yerusalem Ehud Olmert memutuskan untuk membuka keluar di Quarter Arab untuk Western Wall Tunnel, yang sebelum Perdana Menteri Shimon Peres telah memerintahkan harus ditunda demi perdamaian.[14] This sparked three days of rioting by Palestinians, resulting in both Israelis and Palestinians being killed.

Pada Januari 1997, Netanyahu menandatangani Protokol Hebron dengan Palestina yang mengakibatkan pemindahan pasukan Israel di Hebron dan omset otoritas sipil di sebagian besar wilayah ke Otoritas Palestina.
Kurangnya kemajuan proses perdamaian memunculkan adanya negosiasi baru yang menghasilkan Sungai Wye Memorandum pada tahun 1998 yang rinci melalui langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah Israel dan Otoritas Palestina untuk melaksanakan Perjanjian Interim awal 1995. Hal itu ditandatangani oleh Netanyahu dan Ketua PLO Yasser Arafat. Pada tanggal 17 November 1998, 120 anggota parlemen Israel, anggota Knesset, menyetujui Memorandum Sungai Wye dengan suara 75-19. Sebagai Perdana Menteri, Netanyahu menekankan kebijakan dari “tiga tidak ada”: tidak ada penarikan dari Dataran Tinggi Golan, tidak ada pembahasan kasus Yerusalem, tidak ada negosiasi di bawah prasyarat apapun.

Netanyahu ditentang oleh sayap kiri politik di Israel dan juga kehilangan dukungan dari kanan karena konsesi kepada Palestina di Hebron dan di tempat lain, dan karena negosiasi dengan Arafat umumnya. Setelah serentetan skandal yang panjang (termasuk gosip tentang pernikahannya) dan pengusutan membuka perlawanan padanya dalam tuduhan korupsi (kemudian dibebaskan), Netanyahu kehilangan dukungan dari publik Israel.

Setelah dikalahkan oleh Ehud Barak pada pemilihan Perdana Menteri 1999, secara temporer Netanyahu beristirahat dari politik.

Kegiatan politik setelah tahun 2000


Benjamin Netanyahu

Pada 2002 setelah Partai Buruh Israel meninggalkan kekuasaan dan mengosongkan jabatan Menlu, PM Ariel Sharon mengangkat Netanyahu sebagai Menteri Keuangan. Netanyahu meragukan Sharon pada kepemimpinan dalam partai Likud tetapi gagal memecat Sharon. Setelah pemilihan 2003, Netanyahu menerima jabatan Menteri Keuangan dalam koalisi terbaru bentukan Sharon. Netanyahu tak sekarang mendukung konsep negara Palestina di masa depan, meski pada 2 kesempatan pada tahun 2001, ia menunjukkan keinginannya mempertimbangkan gagasan “Komite Sentral Likud Menolak Negara Palestina” (Haaretz Daily, 13 Mei 2002).

Sebagai Menteri Keuangan, Netanyahu menjalankan rencana ekonomi yang hebat untuk memperbaiki ekonomi Israel dari keterpurukannya selama Intifadah al Aqsa. Rencana itu meliputi langkah terhadap pasar bebas, walau telah dilihat banyak lawannya kontroversial.

Pada 7 Agustus 2005, Netanyahu mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan dalam protes terhadap rencana penarikan Israel dari Jalur Gaza dan digantikan oleh Ehud Olmert.

Menyusul penarikan Ariel Sharon dari Likud, Netanyahu ialah salah satu calon yang mengincar jabatan kepemimpinan. Percobaan terbarunya sebelum ini ialah pada September 2005 saat ia mencoba memegang lebih awal untuk kedudukan ketua Partai Likud position, sedangkan partai ini masih berkuasa dalam kancah perpolitikan Israel- lalu secara efektif mendepak Ariel Sharon dari jabatannya. Partai ini menolak usul itu. Netanyahu mengambil kembali kepemimpinan pada 20 Desember dengan 47% suara.

Keluarga dan kehidupan pribadi

1. KAKEK : Nathan Mileikowsky
(Penulis dan aktivis Zionist)

2. AYAH : Benzion Netanyahu
(Profesor Sejarah dan aktivis Zionist)

3. BIBI : Elisha Netanyahu
(Profesor Matematika)

4. BIBI : Shoshana Shenburg
(Hakim Pengadilan Agung Israel)

5. KAKAK KANDUNG : Yonatan Netanyahu
(Komandan Sayeret Matkal)

6. Benjamin Netanyahu
(Perdana Menteri Israel)

7. ADIK KANDUNG : Iddo Netanyahu
(Radiologis, penulis dan dramawan)

8. SAUDARA TIRI : Nathan Netanyahu
(Guru Besar Ilmu Komputer)

Terkait dengan Rabbi Eliyahu dari Vilna (yang Gaon Vilna) di sisi pihak ayah,Netanyahu lahir di Tel Aviv,Benzion Netanyahu (Mileikowsky nama asli) dan Cela (Tsilah; Segal née). Ibunya lahir pada tahun 1912 di Petah Tikva, bagian dari masa depan Mandat Britania atas Palestina yang akhirnya menjadi Israel. Meskipun semua kakek-neneknya lahir di Kekaisaran Rusia (sekarang Belarusia, Lithuania dan Polandia), orang tua ibunya pindah ke Minneapolis di Amerika Serikat. Ayah Netanyahu adalah seorang profesor mantan [[sejarah [Yahudi]] di Universitas Cornell,editor mantan Encyclopaedia Hebraica, dan seorang pembantu senior mantan Ze’ev Jabotinsky, yang tetap aktif dalam penelitian dan penulisan ke 90-an nya. Kakek dari pihak ayahnya adalah Rabbi Natan Mileikowsky, terkemuka rabbi Agama Zionis dan penggalangan dana JNF.
Netanyahu saudara yang lebih tua, Yonatan, tewas dalam Uganda selama Operasi Entebbe pada tahun 1976. Adiknya, Ido, adalah seorang radiolog dan penulis. Ketiga saudara bertugas di yaitu Sayeret Matkal unit pengintai dari Angkatan Pertahanan Israel.

Perkawinan pertama Netanyahu dengan Dr Miriam Weizmann, di mana pasangan ini memiliki anak perempuan bernama Noa. Perkawinan yang kedua (1981-1984) dengan Fleur Cates, warga Inggris yang dia temui saat mereka berdua tinggal di Boston. Pada tahun 1991, Netanyahu menikah dengan istri ketiganya, Sara Ben-Artzi, psikologi bekerja sebagai pramugari, yang dijumpainya dalam penerbangan El Al dari New York ke Israel. Dia dan Sara memiliki dua putra, Yair dan Avner.
Pada semester pertama tahun 2008, dokter mengeluarkan sebuah polip usus besar polip kecil yang terbukti menjadi jinak.
Netanyahu menjadi seorang kakek pada tanggal 1 Oktober 2009 ketika putrinya, Noa Netanyahu-Roth (menikah dengan Daniel Roth) melahirkan seorang anak laki-laki, Shmuel.

Buku karangan Benjamin Netanyahu
Selama bertahun-tahun Benjamin Netanyahu menulis lima buku, tiga di antaranya fokus pada anti-terorisme. Buku-buku yang ditulis meliputi:

1. Terorisme Internasional: Tantangan dan Respon (Lembaga Jonathon, 1980) (ISBN 0-87855-894-2)

2. Terorisme: Bagaimana Barat Bisa Menang (Farrar Straus & Giroux, 1986) (ISBN 0-380-70321-1)

3. Tempat antara Bangsa (Bantam, 1993) (ISBN 0-553-08974-9)

4. Memerangi Terorisme: Bagaimana Demokrasi Bisa Kalahkan Terorisme Domestik dan Internasional (Diane Pub Co, 1995) (ISBN 0-374-52497-1)

5. A Durable Peace: Israel dan Tempat Its antara Bangsa (Warner Books, 2000) (ISBN 0-446-52306-2)

Israel dibawah kepemimpinan PM. Benjamin Netanyahu Melakukan Pembersihan Etnis (Genosida) di Gaza (Palestina)

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras serangan-serangan yang dilancarkan Israel terhadap wilayah Jalur Gaza. Erdogan bahkan menuding Israel, dibawah kepemimpinan PM. Benjamin Netanyahu sedang melakukan pembersihan etnis di Gaza.

“Israel sedang melakukan pembersihan etnis dengan mengabaikan perdamaian di wilayah ini dan melanggar hukum internasional,” cetus Erdogan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (20/11/2012).

“Israel sedang menduduki wilayah Palestina selangkah demi selangkah,” imbuh pemimpin Turki itu.

Menurut Erdogan, serangan-serangan udara Israel terhadap Gaza tak bisa dianggap sebagai pertahanan diri. Erdogan pun menyebut negara-negara Barat (Amerika Serikat, Uni Eropa dan Sekutunya) membantu apa yang disebutnya sebagai “negara teroris” dengan membiarkan kekerasan di Palestina.

“Cepat atau lambat, Israel akan menjawab untuk darah tak bersalah yang telah ditumpahkannya sejauh ini,” kata Erdogan.

Sebelumnya, Erdogan menuding Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) “menutup mata” atas serangan-serangan Israel terhadap rakyat Palestina. Menurut Erdogan, badan dunia itu memiliki standar ganda terhadap kaum muslim.

Israel Harus Diadili Atas Kejahatan Perang

Israel dibawah kepemimpinan PM Benjamin Netanyahu dianggap Iran sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab atas konflik di Gaza. Bahkan menurut pemerintah Iran, Israel harus diadili atas kejahatan perang.

“Baik Iran maupun Hamas tidak menginginkan konflik atau perang, atau bermaksud membahayakan nyawa orang-orang tak bersalah,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (20/11/2012).

“Pihak yang bersalah adalah rezim kriminal Zionis (Israel), yang seharusnya diadili atas kejahatan perang,” cetus pejabat tinggi Iran itu dalam briefing mingguan.

Mehmanparast juga memuji “respons keras” dari Gaza dan menekankan pentingnya warga Palestina dipersenjatai untuk melawan Israel. “Yang penting adalah agar warga Palestina dipersenjatai untuk membela diri mereka,” tegas Mehmanparast.

Hal ini disampaikan menanggapi pernyataan Presiden Israel Shimon Peres sebelumnya. Peres menuding Iran lebih mendorong rakyat Palestina untuk terus melakukan serangan roket terhadap Israel daripada menegosiasikan gencatan senjata.


Peta Jalur Gaza/Palestina (Lokasi pembantaian kaum muslim palestina oleh ‘negara teroris’ Zionis Israel dibawah pimpinan PM. Benjamin Netanyahu)

sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Benjamin_Netanyahu
http://news.detik.com

Palestina jadi anggota penuh UNESCO, Satu langkah menuju Keanggotaan penuh PBB


Delegasi negara anggota bertepuk tangan saat Palestina dipastikan menjadi anggota tetap UNESCO.

Badan PBB urusan pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, UNESCO Senin (31/10) di Paris mendukung keanggotaan penuh Palestina, langkah yang ditentang oleh Israel dan Amerika Serikat.

Dari suara 173 negara yang ikut pemungutan suara, 107 mendukung dan 14 menentang sementara 52 abstain.

Prancis termasuk yang mendukung disamping hampir semua negara Arab, Afrika, Amerika Latin, dan negara Asia termasuk Cina dan India.

Israel, Amerika, Kanada, Australia, dan Jerman menolak sementara Jepang dan Inggris abstain.

Sebelum pemungutan suara, Amerika mengatakan akan menghentikan pemberian dana kepada UNESCO bila permohonan Palestina diterima.

Bantuan Amerika itu sebesar US$60 juta dolar setahun atau lebih dari 20% anggaran tahunan UNESCO.

Dewan Keamanan PBB akan memutuskan bulan November ini apakah Palestina bisa mendapatkan keanggotaan penuh PBB.

Namun Amerika telah menegaskan akan menggunakan hak veto untuk menentang langkah itu.

Tetapi Amerika tidak memiliki hak veto untuk UNESCO.

Menlu Palestina Riyad al Maliki (kanan) dalam konferensi UNESCO di Paris

Upaya Palestina di PBB

(1) Palestina saat ini memegang posisi pengamat tetap di PBB
(2) Mereka diwakili oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)
(3) Para pejabat Palestina menginginkan status ditingkatkan menjadi keanggotaan penuh di PBB
(4) Palestina mengupayakan pengakuan perbatasan tahun 1967 di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur dan Gaza
(5) Peningkatan status pengamat merupakan alternatif lain.

Para pemimpin Palestina menganggap keanggotaan untuk badan kebudayaan PBB ini sebagai langkah untuk mendapatkan pengakuan internasional dan menekan Israel.

Pemerintah Amerika Serikat menunda pengucuran dana sebesar US$60 juta atau Rp531 miliar untuk Badan PBB urusan Pendidikan UNESCO.

Keputusan ini diambil setelah UNESCO menerima Palestina sebagai anggota penuhnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Victoria Nuland membenarkan keputusan Washington itu.

“Seharusnya kami membayar sekitar US$60 juta kepada UNESCO pada bulan November ini. Namun, pembayaran itu tidak akan dilakukan,” kata Nuland kepada wartawan di Washington DC.

Nuland menambahkan langkah UNESCO yang memberikan keanggotaan penuh untuk Palestina itu sangat mengecewakan dan prematur.

Meski demikian, Nuland menegaskan, Amerika Serikat tetap akan menjadi anggota dan aktif dalam semua program UNESCO.

Nuland juga menunjukkan keprihatinannya dengan semakin berkurangnya pengaruh AS serta kemungkinan skenario serupa terjadi di lembaga PBB lainnya.

Posisi sulit

Wartawan BBC di Washington DC, Paul Adams melaporkan Amerika Serikat kini berada dalam posisi sulit.

Di satu sisi AS melihat UNESCO sebagai salah satu badan PBB paling berharga namun di sisi lain pemerintah terikat sebuah undang-undang yang diterbitkan pada 1990-an oleh kongres yang saat itu sangat mendukung Israel.

Undang-undang itu melarang pemerintah AS mengucurkan dana untuk lembaga PBB manapun yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh sebelum perdamaian Palestina-Israel tercapai.

Sementara itu, Israel menilai penerimaan Palestina sebagai anggota penuh UNESCO merupakan manuver yang tak membawa perubahan apapun selain menghapus kemungkinan tercapainya kesepakatan damai.

“Manuver Palestina di UNESCO dan di badan PBB lainnya, merupakan wujud penolakan terhadap upaya komunitas internasional mempercepat proses perdamaian,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Israel.

Pemerintah Israel, dalam pernyataan resminya mengatakan sedang memikirkan langkah lanjutan terkait kerja sama negara itu dengan UNESCO.

Fakta seputar UNESCO

o Berdiri 16 November 1945
o Terdiri atas 194 negara anggota dan delapan negara pengamat.
o Bertujuan untuk mendorong perdamaian dunia, mengurangi kemiskinan melalui kerja sama pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, komunikasi dan informasi.
o Memiliki lebih dari 2.000 staf dari 170 negara.
o Anggaran 2010 and 2011 sebesar US$643 juta yang disumbang negara anggota (termasuk 20%-nya dari AS).
o Sidang umum digelar dua tahun sekali.
o Dewan Eksekutif UNESCO terdiri atas 58 negara anggota bertemu dua tahun sekali.

Langkah simbolis

Sejumlah media massa menilai langkah UNESCO menerima keanggotaan penuh Palestina sebagai sebuah langkah simbolis namun tidak mempercepat pembentukan negarab Palestina.

Sementara itu, pemungutan suara untuk menentukan status keanggotaan Palestina di PBB akan dilakukan pada bulan November ini.

Dan, Amerika Serikat mengancam akan menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan niat Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Sedangkan di dalam struktus UNESCO tak satupun negara memiliki hak veto. Setiap anggota UNESCO memiliki satu suara yang sama tak terkait besarnya negara atau besarnya kontribusi keuangannya.

UNESCO, seperti badan PBB lain, merupakan bagian dari organisasi dunia itu namun memiliki sistem dan prosedur keanggotaan sendiri.

Selain itu UNESCO memiliki hak untuk memutuskan untuk menerima keanggotaan sebuah negara di dunia.

Dan, sebuah negara yang sudah menjadi anggota tetap PBB tidak diharusnya menjadi anggota organisasi PBB lainnya.

Seorang pejabat UNESCO kepada BBC mengatakan jika ada negara anggota yang belum membayar iuran sebelum konferensi tahunan UNESCO maka negara itu akan kehilangan hak suara.

Namun, negara itu tetap akan menjadi anggota UNESCO sebelum menyatakan diri keluar dari keanggotaan.

Amerika Serikat pernah memboikot UNESCO selama hampir dua dekade dari tahun 1984 karena menganggap tujuan UNESCO tak sejalan dengan kebijakan politik luar negeri AS.

www.bbc.co.uk