Kesadaran terhadap adanya musuh membuat kita semakin peka terhadap apa yang sebenarnya terjadi dan saat itulah kita akan terbebas dari tipu daya atau paling tidak kita mampu mengantisipasi tipu daya yang mungkin terjadi pada diri kita yang akan mencelakakan kita. Salah satu di antara permasalahan yang paling penting untuk disadari oleh umat Islam khususnya pada saat sekarang ini adalah tentang ghozwul fikri (perang pemikiran) yakni suatu inovasi pemikiran atau suatu gerakan yang sangat hebat dalam persoalan pemikiran.
Penting kita melihat bagaimana sebenarnya kondisi umat Islam sekarang ini. Banyak sekali kemunduran-kemunduran, khususnya pada abad-abad terakhir ini. Setelah umat Islam dimasa-masa kejayaannya pertama dimasa Rasulullah saw, kemudian masa para sahabatnya. Dilanjutkan para tabiin dan tabiit tabiin sampai 7 abad berikutnya. Sampai kemudian dilanjutkan lagi dengan peradaban di Andalus.
Jika kita melihat pada kehebatan umat Islam saat itu, lalu mengapa saat ini umat Islam justru mengalami anti klimaks yang sangat merugikan umat Islam itu sendiri. Ini bukan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, apalagi mempermasalahkan Allah swt dengan mengatakan bahwa ini adalah takdir. Oleh karena itu penting sekali kita mencoba mengevaluasi, merenungkan, mencari sebab-sebab apa sajakah yang mengakibatkan kemunduran kaum muslimin ini. Diantara faktor-faktor tersebut adalah :
1. Akibat jauhnya umat Islam dari Kitabullah dan As Sunnah.
Kitabullah dan sunnah rasul-Nyalah yang akan mengangkat harkat dan martabat suatu bangsa. Dengannya Allah swt meneguhkan keyakinan kaum muslimin dalam melawan musuh-musuhnya. Dengannya pula Allah mengangkat suatu kaum dan merendahkan kaum yang lain.
Jauhnya umat Islam dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya merupakan salah satu yang mengakibatkan umat Islam kini mempunyai konsep diri yang buruk sekali. Lihatlah hari ini !. berapa banyak anak-anak kita pada umur 9 tahun sudah hafal alquran. Jangankan menghafal, membacanyapun masih sangat jarang. Berapa banyak anak-anak kita yang paham bahasa alquran ?. Hanya untuk belajar matemataika, bahasa inggris dan ilmu umu lainnya kita rela untuk mengkursuskan anak-anak kita, sedangkan untuk bahasa arab hampir tidak terpikirkan.
Maka benar apa yang disampaikan nabi kita Muhammad saw dalam hadistnya :
عَنْ عَلِي بن أَبِي طَالِب ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « يُوْشِكُ أَنْ يَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يَبْقَى مِنَ الْإِسْلاَمِ إِلاَّ اِسْمُهُ ، وَلاَ يَبْقَى مِنَ الْقُرْآنِ إِلاَّ رَسْمُهُ ، مَسَاجِدُهُمْ عَامِرَةٌ وَهِيَ خِرَابٌ مِنَ الْهُدَى ، عُلَمَاؤُهُمْ شَرٌّ مِنْ تَحْتِ أَدِيْمِ السَّمَاءِ مِنْ عِنْدِهِمْ تَخْرُجُ الْفِتْنَةُ وَفِيْهِمْ تَعُوْدُ »
Dari Ali bin abi Tholib ra berkata, bersabda Rasulullah saw : Akan datang pada ummatku suatu zaman, yang tidak tersisa dari dari islam kecuali namanya, dan tidak tersisa dari alqur’an kecuali tulisannya, masjid mereka ramai akan tetapi sepi dari petunjuk, ulama mereka sejelek-jelek manusia dikolong langit, darinya keluar fitnah dan kepada mereka fitnah tersebut kembali. (HR. Baihaqi)
2. Taklid (ikut-ikutan).
Karena umat tidak punya nilai, tidak memiliki prinsip-prinsip yang sangat berharga sebagaimana yang ada di dalam Al Qur’an dan As Sunnah, akhirnya yang mereka lakukan adalah mencari nilai dari orang lain. Kalau sudah demikian yang terjadi, maka mereka akan mengikuti apa saja sesuai dengan kebiasaan orang lain. Akibatnya adalah ikut-ikutan. Ini yang pernah diantisipasi oleh Rasulullah saw, dalam haditsnya
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ – رضى الله عنه – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ » . قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »
“Sungguh kalian akan mengikuti cara-cara Sunan, gaya-gaya orang-orang sebelum kalian satu jengkal, satu hasta, satu depa, secara bertahap sehingga sampai mereka memasuki lubang biawak sekalipun kalian akan mengikutinya”. Para sahabat bertanya, ”Yahudi dan Nasrani?”. Jawab Rasul, ”Siapa lagi kalau bukan mereka”. (HR. Bukhori)
Antisipasi ini nampaknya sudah terasa dimasa sekarang. Penyebabnya adalah umat ini telah kehilangan nilai, prinsip dan tidak punya paradigma dalam hidup serta konsep hidup tidak jelas. Padahal dalam Qur’an dan Sunnah sangat kaya dengan seluruh prinsip kehidupan manusia.
3. Terjadinya perpecahan di kalangan umat.
Banyaknya organisasi-organisasi dan partai-partai umat Islam yang diakibatkan karena umat sekarang ini tidak punya nilai konsep persatuan dan kesatuan fikroh pemikiran, dan akidah. Semua merasa dirinya benar dan tidak bersikap dewasa. Yaitu sikap bahwa antara gerakan yang satu membutuhkan gerakan yang lain.
4. Adanya pertempuran antara haq dan bathil .
Salah satu pelajaran berharga bagi umat Islam adalah “Perang Salib”, yang menggunakan berbagai dimensi pertempuran, politik, ekonomi, dan perang di tataran keagamaan. Musuh-musuh Islam menggunakan berbagai macam cara, mereka itu dari berbagai macam kelompok yaitu orang-orang yang tidak beragama, atheis, yahudi, musyrikin, nasrani dan munafik. Imam syafi’I dalam tafsir Ibnu katsir di akhir surat al kafirun menyatakan : apapun jenisnya kekufuran itu merupakan satu pokok ajaran. Mereka bersatu padu untuk membangun satu kesepakatan dan konspirasi yang selanjutnya mereka menggunakan berbagai macam sarana.
Akan tetapi Allah Ta’ala akan menyempurnakan cahayanya walaupun orang-orang kafir tidak senang. Allah Ta’ala berfirman :
يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ {8} الصفّ
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. [QS As Shoff : 8]
Pada akhirnya, dengan seluruh sarana itu umat Islam digiring menjadi kelompok yang tertindas. Pada saat umat ini merasakan titik bawah dalam kehidupan, kehilangan kepercayaan diri, saat itulah mereka punya peluang untuk dimurtadkan. Perang pemikiran ternyata merupakan langkah pertama yang utama dalam pertempuran antara haq dan bathil.
Banyak teori-teori sekarang ini yang menjauh dari nilai-nilai Islam, teori yang terkait dengan kemanusiaan, seperti ekonomi politik, sosial budaya atau psikologi. Karena kita tidak memiliki kekuatan prinsip nilai-nilai Islam, tidak memiliki paradigma teori yang bersumberkan dari Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw, pada akhirnya kita semua mengikuti seluruh teori-teori itu tanpa sedikitpun kita menyeleksi, akibatnya persepsi kita berubah. Cara berfikir kita juga berubah, umat Islam tidak lagi mencerminkan cara berfikir yang islami, sehinga emosi umat Islam pun tidak memiliki emosi yang islami.
Sebagai jalan keluar dari semua itu adalah mengembalikan seluruh permasalahan kepada al quran dan as sunnah dengan pemahaman salaf. Sebagaimana perkataan imam malik rahimahullah :
لَنْ يَصْلُحَ آخِرَ هَذِهِ الْأُمَّة إِلاَّ بِمَا صَلُحَ بِهِ أَوَّلُهَا
“Generasi akhir ummat ini tidak akan kembali jaya, kecuali dengan apa-apa yang telah mengantarkan kejayaan generasi awal”
artinya, jauh dekatnya kita dengan pemahaman para salaf akan mempengaruhi kuat dan tidaknya ummat islam ini. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk mengembalikan kembali kejayaan islam.
sumber: http://www.an-najah.net
11 responses to “4 Faktor Penyebab Kemunduran Ummat Islam”
Arif budiman
July 20th, 2012 at 14:18
Gìni.aq mw komen,d.dalajm islam itu ada bnyak hal :ritual,kebudayaan,militer,politik,hukum,ekoñomi-kita wajib mempelajarinya,.d dalam qur’an pun bny ayat hukum,ekonomi,militer dll,kemunduranumat ini justru karna tdk m.pelajari hal2 di atas,
agusrwidodo
September 23rd, 2012 at 01:28
yg perlu kita ketahui bahwa konsep islam ( al qur’an ) yg kemudian dalam hadis diformulasi oleh nabi muhammad menjadi aliran proses bisnis iman, islam, dan islam merupakan konsep bisnis menyeluruh yang terbaik yg pernah ada disepanjang peradaban manusia ( sepanjang masa ) yang wajib diamalkan untuk mengatur segala urusan ( bisnis sesuai persyaratan-persyaratan Allah > bermuamallah ) apapun bisnisnya dan apapun organisasinya, apapun perusahaannya, untuk merubah organisasi, perusahaan, dan pemerintahan yg tidak sehat ( masjid-masjid haram ), menjadi organisasi, perusahaan, dan pemerintahan yg sehat ( masjid-masjid halal ) sehingga mampu tumbuh dengan dramatik dan signifikan disegala bidang secara produktif dan kompetitif, sehingga umat islam memiliki kemampuan untuk mengakses sebagian rahmat dan kekuasaan Allah yg paling akbar, sehingga umat islam (secara berjama’ah / terorganisir ) dan menjadi umat ( organisasi, perusahaan, dan pemerintahan ) yang terbaik, yg berkuasa dimuka bumi ( menjadi organisasi, perusahaan, pemerintahan berkelas dunia ), dan ini telah dibuktikan oleh nabi muhammad yg berkesinambungan hingga 7 abad pertama, terbukti umat islam berhasil mengalami kejayaan, ketika umat yg lain masih mengalami keterbelakangan ( kegelapan )
bubarnya kekalifahan islam pada abad ke 13 menyebabkan kekalifahan terpecah belah menjadi kesultanan, kerajaan, dan negara islam yg berdiri sendiri-sendiri dan tidak solid lagi, memahami kondisi ini musuh islam ( barat ) berusaha bangkit, keberhasilan barat mengadopsi konsep islam secara atm ( amati, tiru, dan modifikasi dengan wajah lain ) negara-negara barat berhasil bangkit secara serentak melampau negara-negara islam, sehingga mulai ahkir abad ke 16 barat berhasil menjajah seluruh negara-negara islam dan mengganti seluruh konsep islam ( syariat islam ) dengan syariat barat ( syariat kolonial ) hingga kini.
sehingga dugaan saya dengan hilangnya pemahaman dan praktik pengamalan terhadap syariat islam selama berabad-abad mengalami mati suri ( very long pause power ) disegala bidang yg hingga kini belum mampu bangkit, al qur’an dan hadis banyak dibaca, namun belum berhasil dikaji dan diamalkan kembali, umat islam bingung yg indikatornya umat islam lama semakin berpecah belah menjadi banyak aliran yg ironisnya mengklaim alirannya yg paling benar.
besar harapan saya dengan segera memahami dan mengamalkan kembali konsep islam ( al qur’an dan hadist ) secara baik dan benar sehingga diera globalisasi ini umat islam dapat ditolong Allah kembali, sehingga mampu bangkit disegala bidang secara dramatik dan signifikan yg pada gilirannya bisa menjadi umat yg terbaik, yg berkuasa kembali di muka bumi, amin yra.
wawan sudirja
January 14th, 2013 at 22:59
banyak kali bacot, untung ada negara islam Iran yg memiliki teknologi tinggi
Istanamurah
January 8th, 2015 at 10:08
Ya benar sekali tanda tanda itu terutama yang berdiri masjid megah namun pengunjungnya sedikit sekali, banyak fitnah, dan islam hanya tersisa namanya serta alquran hanyalah tersisa tulisannya.
megawati
January 12th, 2015 at 20:35
kejayaan itu akan kita dapat kembali!!selama umat islam mau bersatu, mulai dari diri sendiri. perbanyak bangun sholat malam..merutinkan sholat dhuha…rajin silahturahmi..dan teruslah berdakwah…
sekarang sikap individualis semakin meningkat. dengan alasan sibuk mencari nafkah, mengurus anak dll. sikap peduli perlu dipupuk tanpa mengabaikan norma2 islam..
passingby
March 22nd, 2015 at 16:52
al ghazali, jangan lupakan dia sebagai salah satu penyebab kemunduran bahkan ketertinggalan islam.
Madscientist606
February 29th, 2016 at 07:53
Dalam perang salib justru yahudi juga korban dari pembantaian tentara kristen. Coba liat pembantaian jerusalem oleh tentara salib
Iman
May 15th, 2016 at 13:40
Penulis belum cukup belajar tentang sejarah Islam masa lalu dan kurang mau belajar Ilmu Biologi atau ayat-ayat Alqur’an yang terkait Alam (ada sekitar 700 ayat lho).. Membandingkan kondisi Islam dan dunia saat ini dengan masa lalu dilihat dari sisi apa? Saat dulu hingga akhir abad 20 mungkin sangat penting banyak yang hafal Al qur’an. Tapi zaman sekarang perkembangan teknologi sudah demikian maju. Semua tulisan dan lisan Alqur’an bisa disimpan dan diperbanyak dengan mudahnya. Anda kok gak sadar Matematika, Fisika, Biologi, dll (bahkan high technology) itu juga “Hukum Allam” yang harus dikuasai oleh umat Islam (sesuai bakat dan kemampuannya yang merupakan titipan Allah), Saya yakin Yahudi (Israel) itu akan siap memodali umat Islam sedunia untuk mencetak Alqur’an sebanyak-banyaknya atau sebanyak jumlah umat Islam supaya semua umat islam “hanya” baca dan menghafal Alqur’an saja TAPI tidak/jangan membaca ilmu biologi, fisika, kimia dan segala Ilmu turunannya yang akan membekali manusia akan penguasaan teknologi tinggi. Kalau itu yang terjadi orang Yahudi akan bersorak, karena di masa depan akan muncul secara masif jumlah umat Islam yang hafal dan pandai baca Al Qur’an TAPI tidak menguasai Teknologi yang saat ini sudah demikian tinggi dan sebagian besar dikuasai leh orang KAFIR (termasuk Yahudi). Kalau sudah demikian MAKA saat itu betul-betul akan hancur itu umat Islam. Akan terus dijajah dan didikte serta diadu-domba seperti terjadi pada sebagian besar negara di Timur Tengah yang katanya Negara Islam itu.
ALLAH itu sudah menurunkan ayatnya termasuk “ayat-ayat” di luar Alqur’an yang bisa ANDA baca dengan belajar Iptek. Kalau ANDA sudah menguasai teknologi tinggi maka Anda akan “mengendalikan” dunia; nah pada saat itulah dengan sendirinya CITRA ISLAM yang kuat akan terangkat, JANGAN DIBALIK MAS…. Kenyataannya yang disebut Negara Islam saat ini tidak lebih dari “pesakitan” di hadapan negara-negara mayoritas penduduknya non Islam/kafir. Makanya SADAR…SADAR….SADAR….Pelajari Al Qur’an bukan sekedar membaca dan menghafal TAPI memaknai. Ingat di dalam ayat Al’ Qur’an itu banyak tuntunan dasar bagi kita untuk belajar Ilmu Allah (Iptek) lebih banyak. Ingat IQRA’………….Baca itu Ilmu Allah yang berserakan yang tentunya melalui penguasaan ilmu pengetahuan supaya dapat diciptakan oleh umat Islam teknologi yang angkan mengangkat harkat Umat Islam, SEHINGGA ISLAM AKAN BANGKIT dan KEBANGKITANNYA itu diakui oleh juga umat non Islam di seluruh dunia bahkan kebangkitan Islam yang demikian akan jauh melampaui seperti jaman Andalus (yang mungkin hanya diakui oleh sebagian umat islam yang “bermimpi” tentang masa silam). SEKALI LAGI JANGAN KELIRU MEMBERI PEMAKNAAN TENTANG KEHIDUPAN UMAT ISLAM SAAT INI karena secara tidak langsung Anda justeru telah membuat penggambaran seolah-olah pemikiran Islam mundur atau jalan ditempat dan seperti KATAK DALAM TEMPURUNG. Wassalam
Sania
May 26th, 2016 at 11:53
Makasih.😃
pltgolkar
December 11th, 2016 at 09:20
belajarlah dengan tekun masa2 kejayaan islam dan keruntuhan islam,,miris sekali melihat kondisi umat islam pada abad ini,,,umat tercerai berai, sopan dan santun pada musuh tapi keras dan kasa pada saudara seiman sendiri,,astaghfirullah,,beri kami selalu petunjuk ya Rabb,,,pelajari dan sudah,,kita bangkit lagi,,cukup sedih dan meratapnya,,kita harus bangkit lagi..
Agung
April 18th, 2019 at 20:12
Jokowi kalah
2 Trackbacks / Pingbacks
Politika : Teroris Ekonomi Nasional | Jakarta 45 December 13th, 2015 at 11:31
[…] 4 Faktor Penyebab Kemunduran Ummat Islam […]
SITUASI UMAT ISLAM KONTEMPORER | Filsafat Berfikir May 25th, 2017 at 21:49
[…] https://saripedia.wordpress.com/2012/05/24/4-faktor-penyebab-kemunduran-ummat-islam/ […]